Pesan Sang Rahman


Bismillahirrahmaanirrahiim….

Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang..
Allloh memang benar-benar menyayangiku. Di saat aku mengalami kefuturan (sebut saja ketidakseimbangan) Alloh mengingatkanku tentang kejadian kematian. Hidup ini hanyalah sementara, An… Sampai di manakah batas kesabaranmu dalam menghadapi ujian dari Alloh SWT???
Aku teringat, saat itu status fb yang aku tulis seperti ini:

“Ya Rabbi, jika Ramadhan ini adalah terakhir bagiku, maka ingatkanlah aku bahwa kematian itu semakin dekat sehingga aku bisa mencintai-Mu tanpa paksaan dan setulus jiwa..” [29 Ramadhan 1432 H]

Pagi keesokan harinya mendapatkan kabar lelayu dari Mbak As, sahabatku dari Solo. Sahabat karibnya barusan saja meninggal dunia. Aku benar-benar terkejut. Padahal, Mbak As baru saja menemui sahabatnya tadi siang namun waktu hidup sahabatnya berakhir saat akhir Ramadhan. Dunia terasa berputar di kepalaku. Apakah ini peringatan dari-Mu, yaa Rabbi? Aku masih mudah terhanyut dalam gelimang dosa hawa nafsu hingga batas kesabaranku luluh dan tak bisa menjaga hati sebaik mungkin.

Hatiku kembali terkontaminasi saat hari fitri…

Aku memberanikan diri untuk berkomunikasi dengannya. Pikiranku begitu sempit. SMS singkat namun penuh dengan arti kerinduan. Aku tahu ini salah. Aku tahu ini tak boleh dilakukan. Tapi semuanya aku toleransi karena mendekati hari fitri. Aku tak ingin kehilangan kabar darinya. Semoga Alloh mengampuni atas kesalahanku. Aku benar-benar tidak bisa menahannya. Hatiku terasa gersang. Lalu berubah menjadi sejuk ketika mendapatkan respon darinya, meskipun hanya respon singkat. Aku semakin tergoda, rayuan syaithan berhasil meluluhkanku hingga lebaran hari ke empat. Ya Rabbi…….di manakah rasa kesucian jiwaku? Kenapa tiba-tiba hati terkontaminasi lagi.

Alloh kembali lagi memperingatkanku…
 
Pada hari keempat (H+4), aku mendapatkan kabar duka lagi. Kali ini tentang kematian istri artis Syaiful Jamil. Barusan saja dia mengalami kecelakaan sehingga tewas seketika di jalan tol. Namun Syaiful Jamil tidak begitu parah dan bisa terselamatkan. Berita kematian isterinya kembali lagi mengingatkanku akan kematian. Ya… Kejadian ini adalah peringatan dari Sang Maha Rahman. Bahwa aku harus segera ingat atas kesabaran…keteguhan…kesucian jiwa, jika ingin mendapatkan balasan kebaikan yang setimpal.

Saat senja bergulir, sahabat kecilku kembali mengingatkanku. Yap. Kami tahu bahwa fase 22 adalah masa yang benar-benar sensitif. Sejauh mana hati bisa menahan segala bentuk kesabaran? Meski kami tahu, bahwa kecenderungan hati terhadap lawan jenis itu tak dibenarkan…kami tetap berusaha untuk menetralkan perasaan. Sesulit apapun itu, selama belum maksimal ikhtiarnya…kami tak boleh menentang apa yang sudah digariskan oleh Sang Maha Kuasa. Aku pun memahami atas kisah yang dialaminya. Aku pun semakin peduli atas semua peringatan dari-Mu, ya, Ghofur… Hanya Engkaulah Maha Pembolak-balik hati…Condongkanlah hati kami untuk selalu menaati-Mu dan mencintai-Mu dengan sepenuh jiwa bukan dengan hati yang terkontaminasi.

All praises to Alloh SWT…Kasih sayang-Mu tiada tara… :”)

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Pesan Sang Rahman"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver