Ungkapan Cinta
pernak-pernik V'day |
Mengenang masa-masa SMP dan SMA
adalah masa-masa penuh bahagia sekaligus derita. Sebuah masa kombinasi antara
mengenal cinta semu dan cinta sejati terhadap Rabb yang mulia. Misalnya, saat
SMP, tak begitu tahu apa makna pemberian coklat pada hari kasih sayang. Kata
temen, sih, sebagai ungkapan rasa kasih sayang kepada orang yang kita kasihi.
Ribuan coklat bertebar di mana-mana. Aneka bentuk dan rasa dijual oleh beberapa
market sepanjang jalan. Aku pun
tergiur, saat melihat bingkisan coklat cantik dengan ornamen unik di dalamnya.
Ato kalo mau kreatif, bisa hand made
sendiri dengan bahan-bahan tersedia. Tapi rasanya terlalu rumit, jika harus
susah payah membuatnya. Jika pun-jadi, mau diberikan ke siapa? Dengan orang
yang aku kagumi? Rasanya tak mungkin, karena “dia” sang populer di kelas sudah
menerima banyak coklat dari teman-teman. Hehehe..Coklatku terasa mubazir jika
benar-benar terbeli. Namun tak jarang selama tiga tahun di SMP, aku saling
memberi coklat kepada sahabat dekat. Meskipun hanya coklat murahan, saat itu
aku berharap agar persahabatan yang terjalin semakin erat.
Saat beranjak SMA, aku mulai
paham tentang historis coklat di balik hari kasih sayang ini. Rasanya tak
pantas, jika rutinitas saling memberi coklat aku teruskan. Maka, ketika hari
kasih sayang-pun tiba, aku pun merasa biasa-biasa aja. Tak ada moment spesial.
Karena statusku pun masih jomblo, tak pernah berpacaran. Anehnya, aku tak
merasa iri dengan kawan-kawanku yang berpacaran. Mereka mengisi agenda spesial
ini dengan memberi benda-benada yang spesial. Selain coklat, ada yang
memberikan bunga di depan kelas. Bahkan, ada pula yang mengungkapkan cinta
seraya memberikan coklat. Respon yang diberikan-pun berbeda. Ada yang histeris
namun ada pula yang menunjukkan wajah masam. Hyum, sebuah kisah klasik masa
putih biru dongker dan abu-abu dengan penjagaan Alloh di hatiku.
Hampir setiap hari, aku selalu
menunjukkan ungkapan cinta kepada Ibuku dengan kata-kata, dan sedikit kecupan
mesra. Karena aku tahu, Ibu adalah orang tuaku satu-satunya di dunia. Ayah,
kakek, dan nenek sudah meninggal satu per satu. Adapun ada Kakak kandung, Pakdhe
dan Budhe yang jauh di mato. Sebagai anak ragil,
aku memang terlalu manja. Ibu tak terlalu mengekangku, tapi selalu
memperhatikan kondisiku. Jika pulang larut senja, selalu saja telepon Ibu
berdering. Menanyakan aku di mana, dengan siapa, dan lain sebagainya. Hyum,
kadang risih juga menerima perhatian Ibu yang berlebihan. Tapi di balik semua
itu, aku selalu bersyukur karena ada Ibu di sampingku. Rasa syukurku bertambah,
tatkala melihat Ibu sahabatku meninggal dunia karena gagal ginjal. Aku melihat
ketegaran paras sahabatku. Ia tidak menangis sejadi-jadinya, seakan-akan
merelakan ibunya yang telah tiada. Selama kesendirian bersama Ayah dan adiknya
yang masih kecil-kecil, ia menorehkan prestasi yang membanggakan. Saat ini ia
sedang berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa S2 di Jepang. Mohon doanya,
ya, teman-teman...^^
Kembali lagi ke hari coklat,
hari yang dianggap sebagian dunia sebagai hari kasih sayang. Hehehe.. kadang
ungkapan cinta yang terlalu berlebihan begitu menyakitkan ketika ungkapan cinta
yang diberikan tidak berbalas alias bertepuk sebelah tangan. Hal ini tak senada
dengan cinta kepada orang tua. Yap. Sebuah kadar cinta orang tua berbeda dengan
cinta kepada lawan jenis. Titik perbedaannya adalah besar ketulusan yang
diberikan. Emang, sih, ga ada alat yang bisa mengukur ketulusan cinta
seseorang. Tapi jangan salah, loh. Hati memiliki radar kesensitivitas terhadap
makna ketulusan. Jika muncul rasa cinta dari orang lain, maka hati akan melacak
ketulusan cinta yang diberikan oleh tersebut. Seberapa dalamkah? Atau hanya
pura-pura? Sumber dari nurani hati tak akan pernah membohongi. Karena nurani
akan selalu mengajak hati manusia ke jalan kebaikan sedangkan hawa nafsu akan
selalu mengajak hati manusia ke jalan kemungkaran. Seberapa dekat hati kita
dengan Sang Maha Cinta? :”)
An
Maharani Bluepen
Catatan kecil untuk hati yang
besar (besar karena penuh cinta di dalamnya, hehe...)
21 Rabiulawal 1433 H
0 Response to "Ungkapan Cinta"
Posting Komentar
Thanks for reading
^________^