Kopi RAM [6] Purnama Ketiga
[KO]lom ins[PI]rasi [RAM]adhan
Ep.6: Purnama Ketiga
doc. google |
Tiga malam penuh
cahaya. Begitulah kehadiranmu menemani para bintang yang kesepian. Sinarmu yang
meneduhkan, membangkitkan asaku untuk selalu berujar; SEMANGAT PAGI, alam
semesta. Tanpamu, mungkin kedinginan fajar mampu merontokkan sendi-sendi
tulangku yang manja. Namun, bayang-bayangmu selalu mengingatkan kebesaran Alloh
Yang Maha Sempurna. Kau muncul sebagai pelita. Kelopak mataku berusaha untuk selalu
membuka dan bersemangat menatap lembaran baru di hari ini.
Purnama ketiga..
Sanggupkah aku menjadi insan yang pantas
dicintai Rabb kita?
Aku tahu dan dirimu
tahu. Keikhlasan mencintai adalah suatu upaya untuk mendekati hati kita kepada
Alloh, Sang Maha Rahman. Sebuah pengabdian tanpa dilumuri kata-kata pujian, dan
dikasihi manusia. Hanya Alloh Yang Maha Mengetahui ketulusan kita. Sudah beribu
tahun kau bersinar menerangi malam hingga fajar tanpa lelah. Sudah dua puluh
tiga tahun aku berada, namun tak tahu apakah kecintaanku semakin bertambah
kepada-Nya. Hal yang jelas adalah dirimu bersama para bintang, awan, matahari,
dan deretan alam semesta memiliki keikhlasan lebih tiada tara. Aku semakin
mengagumimu sebagai lukisan Alloh Yang Maha Indah. Sekali lagi, engkaulah atribut
lukisan malam yang indah. Kehadiranmu mengingatkanku bahwa inilah pertengahan
bulan suci Ramadhan yang mulia.
Purnama ketiga…Sanggupkah cita dan cintaku
menembus ruang waktu?
Andaikan Ramadhan ini
adalah terakhir untukku, maka akan aku manfaatkan waktuku sepenuhnya untuk
beribadah luas kepada-Nya. Aku akan memperbaiki segala sifat burukku,
meningkatkan amal sholehku, semakin mencintai Alloh, beserta Rasul-rasulNya,
semakin menyayangi orang tua, saudara, tetangga, dan sahabat. Namun waktu
selalu menjadi misteri bagiku. Sebuah cinta dalam mengisi waktu sebaik mungkin
adalah wujud ikhtiarku bahwa hidupku bukanlah sia-sia. Dengan cinta itulah, aku
bisa mengejar cita-citaku sebagai manusia; penulis, pengajar, pekerja keras, pengabdi
agama, bangsa, dan Negara. Di balik itu semua, aku masih merasa terlalu jauuh dikatakan
sebagai insan yang bermanfaat. Langkah-langkahku terkadang goyah, mudah
menuruti hawa nafsu yang tak seimbang. Namun demikian, aku masih selalu berharap
untuk menggapai cinta dan keridhoan-Nya dengan cara yang mulia. Tak putus untuk
menjadi insan yang selalu memberikan kontribusi bermanfaat sepanjang hayat
dengan penuh keikhlasan.
Purnama ketiga..
Sanggupkah kau ikut mendengar harapanku
saat ini?
Semoga Alloh, Rabb
kita yang Maha Penyayang mengabulkan jejak harapan yang aku tuliskan..aamiin
yaa mujiib..
An Maharani Bluepen
15
Ramadhan 1433 H
Demi matahari dan sinarnya (pagi). Dan bulan apabila mengiringinya. Dan siang apabila menampakkannya. Dan malam apabila menutupinya (sinar matahari). Dan langit serta pembuatannya.. [QS Asy Syams: 1-5]
Maha Suci Alloh yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan bersinar..
[QS Al Furqon: 61]
"Andaikan Ramadhan ini adalah terakhir untukku"
Sangat dalam...