Kopi RAM [7]
[KO]lom ins[PI]rasi [RAM]adhan
Ep.7:
Menghayati Surah
Malaikat
doc.An |
Sobat, percayakah kamu tentang
kehadiran malaikat? Tentu, karena kita umat muslim yang menghayati rukun iman
yang kedua ini. Lalu, pernahkah membaca Surah Malaikat yang merupakan nama lain
dari Qur’an Surah (QS) Al Faatir? Perlu diketahui, Surah ke-35 dari Al Qur’anul
Kariim ini memiliki lembaran hikmah yang luar biasa. Surat ini terdiri dari 45
ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah, diturunkan setelah surah Al
Furqon, dan merupakan surat yang dimulai dengan sebutan hamdalah (Alhamdulillah..)
Surat Al Faatir (surah Pencipta),
dijuluki dengan surat Al-Malaikat karena pada ayat pertama disebutkan bahwa
Alloh telah menjadikan malaikat-malaikat sebagai utusan-Nya yang memiliki
beberapa sayap dan diterangkan bahwa Alloh adalah Pencipta langit dan bumi,
Pencipta malaikat-malaikat, Pencipta alam semesta yang seluruhnya sebagai bukti
atas kekuasaan dan kebesaran-Nya.
“Segala
puji bagi Alloh pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai urusan) yang memiliki sayap,
masing-masing ada yang dua, tiga, empat. Alloh ,menambahkan pada ciptaan-Nya
apa yang Dia Kehendaki. Sungguh, Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS
35:1)”.
Subhanallah, ternyata ada penjelasan
dari Al Qur’an yang menyatakan bahwa malaikat itu bersayap :)
QS ini memberikan sisi inspirasi
yang berarti tatkala dibaca saat waktu-waktu utama. Di sini, kita bisa merasakan energi semangat yang luar biasa, menyusuri
kesejukan batin sambil mengisi kantong kesyukuran tiada henti. Begitu berharga nilai
dari sebuah kehidupan dan kebesaran yang dirancang oleh Sang Maha Pencipta.
Coba,deh, telusuri ayat kedua, ketiga, dan seterusnya…
Di dalam Al Qur’an terdapat
perumpamaan, dan perbandingan antara dua hal yang sama atau berlainan. Di dalam
QS Al Faatir ini, terdapat lima penjelasan tentang beberapa hal yang berlainan;
perbedaan jenis laut (QS 35:12), perbedaan antara orang buta dan melihat (QS
35:19), perbedaan gelap dan terang (QS 35:20), perbedaan panas dan dingin (QS
35:21), perbedaan hidup dan mati (QS 35:22). Dan ayat yang mendeskripsikan
tentang proses hujan, perputaran siang dan malam, dan peredaran benda-benda
langit.
Satu hal yang membuat saya tersentuh
adalah ketika membaca ayat ke-18 dari QS ini.
“Dan orang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang
dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak
akan dipikulkan sedikitpun, meskipun yang (yang dipanggilnya) itu kaum
kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang
yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan
mereka yang melaksanakan shalat. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya,
sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada
Alloh-lah tempat kembali.”
@ masjid Polines Semarang (malam 17 Ramadhan 1433H) |
Apakah kita tidur di alam syurga?
“Dan mereka
berkata, ‘Segala puji bagi Alloh SWT yang telah menghilangkan kesedihan dari
kami. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri, yang
dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di
dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu. [QS Al Faathir:
34-35]”
Dalam Asbabun kedua ayat tersebut
dijelaskan bahwa Abdullah bin Abu Aufa menjelaskan, kedua ayat ini diturunkan
berkenaan dengan seorang lelaki yang menghadap Rasulullah SAW dan bertanya,
‘Wahai Rasulullah, tidur adalah sebagian nikmat Alloh di dunia ini. Apakah
kelak, kita juga akan tidur di surga?’ Rasulullah menjawab, “Tidak. Karena
tidur adalah temannya maut, sedangkan di surga tidak ada kematian.” ‘Bagaimana
istirahat para ahli surga?” Tanya lelaki itu lagi. Rasul menjawab,”Di surga tak
ada rasa lelah. Semuanya serba menyenangkan,” [HR Baihaqi dan Ibnu Abi Hatim]
Qur’an
Message
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al
Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti bacaan, atau sesuatu yang dibaca
berulang-ulang. Kata Al Qur’an adalah bentuk kat benda (masdar) dari kata kerja
qara’a yang artinya membaca.
Perkataan yang paling disukai oleh Alloh SWT adalah bacaan Al Qur’an. Malaikat
mendoakan dan mengepakkan sayapnya (untuk memberikan perlindungan) kepada orang
yang sedang membaca Al Qur’an. Waktu-waktu yang diutamakan membaca Al Qur’an
adalah di waktu tengah malam hingga fajar, di antara maghrib dan Isya’, dan
sesudah shalat Shubuh.
Rasulullah bersabda, “Barang
siapa membaca 1 huruf dari kitab Alloh, maka ia akan mendapatkan 1 kebaikan,
dan setiap kebaikan itu akan dibalas dengan 10x lipat.” (HR Turmudzi)
So, Masih
bersemangatt membaca Al Qur’an?!
Pada bagian akhir surah Al Faatir,
dikemukakan bahwa orang-orang musyrik bersumpah akan beriman apabila datang
kepada mereka seorang pemberi peringatan. Tetapi, setelah datang rasul kepada
mereka, mereka mengingkarinya (QS 35: 42-45)
Kesimpulan surat Al Faathir ialah
mengajak manusia untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Alloh, menjauhi
perbuatan syirik, menghayati keindahan alam semesta, dan mengagumi segala
penciptaan Alloh, termasuk meyakini kehadiran para malaikat :)
An Maharani Bluepen
19
Ramadhan 1433 H
Referensi:
Al Qur’an
tafsir per kata, Al Hidayah. 2011. Tangerang Selatan: Kalim.
Al Qur’an
dan terjemahannya. 1989. Bandung: Gema Risalah Pers.
Baca juga artikel lain tentang Al Qur'an yang menarik:
0 Response to "Kopi RAM [7]"
Posting Komentar
Thanks for reading
^________^