:: Ar Rahman :: Episode 3 << Izinkan Aku Menangis karena Bahagia


Izinkan Aku Menangis karena Bahagia

24 Sept 2011 dan 1 Okt 2011

Sabtu yang menggetarkan kalbu. Satu-per satu sahabat An melepaskan masa lajangnya, menuju bahtera rumah tangga, dan menyempurnakan separuh dien bersama orang dicintainya. Sungguh tak mudah, ketika meraih ridho-Nya melalui ikatan suci. Berbagai persiapan menikah sudah dibekali dengan niat yang suci, bukan dengan jalan kesesatan melainkan dengan jalan keistiqomahan. Pernikahan yang didasari oleh hawa nafsu akan melahirkan buah kesesatan pula. Tak ada nikmat surgawi di dalamnya, hanya ada nikmat duniawi semata.

Berbagai memori terekam dalam akad nikah mbak Bhinuri pada pagi hari (24/9). Saat mempelai pria melafadzkan janji setia di hadapan ayah mertua dengan suara lantang, guruh hati An berdesir sangat cepat. An amati mbak Bhi dari kejauhan. Matanya berkaca-kaca dan tak sanggup menahan rasa haru di dadanya. Rupanya beliau menangis karena bahagia...:”)

Sebelumnya, diadakan gladi bersih akad nikah yang mencairkan suasana. Saat itu, Ayah mbak Bhi berulang kali salah mengucapkan nama lengkap dari menantunya. Alhamdulillah, ucapan beliau lancar saat gladi bersih kedua. Sayang, ayah dari suami mbak Bhi ndak bisa menjadi saksi dalam akad tersebut. Mungkin, beliau menyaksikan peristiwa sakral tersebut di balik langit, dunia lain yang tak mampu ditembus penglihatan manusia.

Hal yang sama An rasakan pada akad nikah mbak Asma di Solo pada siang hari (01/10). Sebelumnya dibacakan khutbah nikah untuk kedua mempelai. Sebuah catatan yang menyejukkan kalbu. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia Menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (QS 30:21).” 

Litas kunuu ilaihaa...Pernikahan memang sebagai sarana penyejuk bagi jiwa-jiwa yang gersang. Alhamdulillah, setelah menempuh kesabaran yang cukup lama (kira-kira 11 tahun), mbak As menemukan belahan jiwanya. Baginya, tak mudah menahan gejolak hati hingga dirinya benar-benar siap untuk menikah. Diriku pun tak mampu menahan rasa haru. Aku menangis karena bahagia, begitu pula dengan para sahabatku yang ikut menyaksikan. Aku amati Mbak As dari kejauhan. Rupanya beliau-pun menangis karena bahagia...:”)

Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.” (dipetik dalam kultwit Salim A.Fillah tentang nikah)

Akad nikah bukanlah perjanjian yang sembarang diucapkan dan bisa dilanggar kapan saja oleh orang yang mengikrarkan. Saat itu, malaikat menjadi saksi; seluruh insan dan makhluk di bumi turut menjadi saksi. Pada saat yang bersamaan pula, gugurlah kewajiban orang tua sang mempelai wanita dalam membimbing anaknya. Tugasnya tergantikan oleh suami, teman hidup setia anaknya. Sang suami berkewajiban memberikan kebahagiaan lahir dan batin, serta membimbing dan membina keluarga sakinah, mawadah, warrahmah. Maka tak heran, jika ada mempelai wanita yang menangis karena bahagia saat peristiwa akad berlangsung.. :”)

بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
Baraka Allahu Lakuma wa Baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fee khair.

:: An Maharani bluepen ::
06 Oktober 2011
:”) catatan untuk Ayahanda di langit ketujuh..
 pernikahan mb Bhi: mb Fi'ah, mb Yudha, An, mb Bhi, mb Ais, mb Is

 selepas akad nikah Mbak As di rumah eyangnya, Laweyan, Surakarta

 satu deret dengan Mbak Fika (hafidzah), Anna dan ibu :")

 back home to Semarang ^^

Read Users' Comments (0)

0 Response to ":: Ar Rahman :: Episode 3 << Izinkan Aku Menangis karena Bahagia"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver