MISTER MASTER
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Guru..ibarat sebuah lentera ilmu yang takkan memudar :) |
Ya. Itulah
panggilan kecilku untuknya. Panggilan yang mengandung do’a tersirat akhirnya
terealisasi juga. Bukan sebuah kesengajaan ataupun keraguan.Semuanya terjadi
secara spontan dan aku tak tahu alasan kenapa panggilan itu muncul di kepalaku
saat itu. Usianya masih muda dan belum mencapai gelar Master S2. Tapi ada
keajaiban terjadi tatkala do’a dari panggilan itu terwujud. Subhanallah, sebuah
cita-cita yang belum tertulis namun sudah tercapai dalam waktu dekat. Tak ku
sangka, dirinya menjadi ‘Master Peradaban’ di negeri ini. Menjadi sosok
pahlawan tanpa tanda jasa yang akan mengukir sejarah di kepulauan timur di
Indonesia selama setahun. Pada akhirnya dia akan dipanggil dengan sebutan “Bapak
Guru” atau istilah kerennya Mister Master. ^__^
Dari riwayat
Google Friend Connect, pertemanan
kami di dunia maya blogger ternyata sudah begitu lama, terhitung sejak tahun
2009. Anehnya, kami baru mengenal satu sama lain di dunia nyata pada tahun
2011. Saat itu aku sedang mempromosikan produk PKM-K dalam acara jalan sehat Undip. Dia bersama
rombongan keluarga BEM KM mencicipi produk es krim bayam yang aku buat. Promosi
berjalan sukses meskipun tak mengantarkan kelompok PKM-K ku ke ajang PIMNAS.
Saat itu aku sudah diwisuda dan menjadi asisten dosen di praktikum kampus.
Dalam
kesempatan berikutnya, kami bertemu lagi di gazebo kampusku. Tak tahunya
dirinya menjadi pembicara dalam acara BEM Fakultas. Setelah ditelusuri, rupanya
dia mantan seorang Presiden BEM di kampus sebelah dan saat itu menjabat sebagai
Komisi Eksternal BEM KM Undip. Adik kelasku juga pernah bercerita tentangnya,
tentang sifat-sifat kepemimpinannya yang baik di mata mereka. Ternyata dia
menyimpan banyak fans karena prestasi
dan kebaikannya. Dia pernah menjadi Mahasiswa Berprestasi tingkat Fakultas, student exchange ke Virginia, penerima
beasiswa Pertamina, terus apalagi,yah.
Aku belum
begitu mengenalnya sampai komunikasi kami berlanjut di YM Messanger. Dalam
percakapan YM, aku sedikit memahami karakter/ sifatnya yang tampak. Dia memang
orang yang grapyak, terbuka menerima
saran dan kritik serta berwawasan luas. Kadang pula agak jayus dan narsis dengan
bahasa percakapan yang mengundang tawa. Jiwanya yang koleris kadang juga
terjebak dalam sifat melankolis.
Kami
memiliki kegemaran yang sama; membaca buku hingga mengoleksinya serta menulis
gagasan apapun yang tersimpan di kepala. Kami-pun
sama-sama bergelut di dunia jurnalistik. Dia mantan penyiar berita di televisi
swasta, sedangkan aku mantan pemimpin redaksi di kampus. Mengenai soal
keturunan, kami juga sama anak kelima yang memiliki banyak keponakan. Tak
terduga, yah, kami memiliki banyak persamaan. Tak terasa juga kami menjalin
persahabatan hingga saat ini.
Do’akan
saja, sobat.. Sobatku ini sedang berjuang di dunia pendidikan. Dia menjadi
salah satu lilin dalam program Indonesia Mengajar yang dicanangkan oleh Bapak
Anis Baswedan. Dulu aku pernah mengikuti seleksi programnya, namun kandas pada
seleksi tahap awal. Yap, harapanku tergantikan oleh sobatku yang berhasil
menjadi Pengajar Muda. Sungguh tak mudah, saat meluluskan keinginan menjadi
seorang guru. Apalagi mengajar di tempat terpencil dengan segala keterbatasan.
Perlu ada komunikasi yang baik kepada orang tua, sehingga mereka merestui jalan
anaknya masuk ke program ini. Saat itu, aku belum begitu berhasil meyakinkan
orang tuaku tentang program pengorbanan mulia ini. Yap. Aku tetap yakin suatu
saat nanti aku akan menjadi seorang tenaga pendidik yang mengabdi negara dengan
pengorbanan terbaik.
Pesan untuk “Mister
Master” yang akan berjuang di tanah Maluku.. Masih tetap pesanku yang sama,
sebelum kau diutus untuk mengikuti pelatihan IM; “Mengajarlah dengan sepenuh
cinta, Insya Alloh anak-anak didikmu akan memahami dengan hati dan memori dari
setiap materi yang diterima.” Dalam setiap perjalanan, Alloh akan Memberikan
Petunjuk dan Kekuatan bagi hamba-Nya yang sabar dan berjuang di jalan-Nya.
Menjadi guru itu adalah sebuah kesempatan dan kehormatan yang tak bisa dimiliki
setiap orang. Karena di dalamnya guru tak sekedar mentransfer ilmu semata, tetapi juga mendidik akhlak muridnya agar
menjadi insan yang mulia.
Semangat Pagi yang selalu menyala,
An Maharani
Bluepen
15
Dzulhijjah 1433 H/ 31 Oktober 2012 M
Akhir bulan
sebagai awal perjuangan yang mulia..
SUKSESS
& SEMANGATT ^_____^
Mister Master? siapakah gerangannya itu? ^_^
tetapi yg pasti, bangkitkan semangat kesuksesan utk hari yg akan datang di bulan berikutnya...
Ganbatte!!!
Subhanalloh.. Sepertinya saya tau persis siapa orang yang dimaksud disana...
Sosok yang cocok untuk dijadikan teladan,
hehehehe..sahabat An, dek JeQ ^^
iyaa, harus tetap semangat, dunk..
Ganbarre!!
:D Dunia sempit, ya, dek Badiuzzaman.. Kita punya jalinan pertemanan yang sama
Ya, beliau memang sosok yang menginspirasi... semoga banyak lagi orang-orang seperti beliau yang bisa mengharumkan nama baik almamater dan bangsa
aw aw, siapakah gerangan sang mister master? semoga senantiasa terjaga persahabatannya karena Allah ta'ala :)
aamiin..semoga kita bisa mengikuti jejak inspirasinya, yah.. :D
Dia satu almamater ma An, mbak Din..
:)
Insya Alloh..Semoga memang karena-Nya
“Mengajarlah dengan sepenuh cinta, Insya Alloh anak-anak didikmu akan memahami dengan hati dan memori dari setiap materi yang diterima.”
kata yang indah, Insya Allah...semoga tercapai cita2 menjadi pendidik ya An...
Aamiin Yaa Mujiib...
Insya Alloh, mbak Tuti..
saling mendo'akan, yah....t-t