Ramadhan Penuh Cinta (1) #Manajemen Jodoh
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sahih International
And when My servants ask you, [O Muhammad], concerning Me - indeed I am near. I respond to the invocation of the supplicant when he calls upon Me. So let them respond to Me [by obedience] and believe in Me that they may be [rightly] guided.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Manajemen
Jodoh
Ust. Riyadh, konsultan jodoh Wisata Hati |
H-2
Ramadhan (sehabis pulang dari Nusa Dua), Alhamdulillah berkesempatan ikutan hari
terakhir Islamic bookfair di Gedung Wanita (08/07). Dalam bookfair tersebut, An berhasil memborong
kurang lebih 23 buku dengan harga miring tentunya. Yup, buat tambahan koleksi ‘Bluepen
Library’, bacaan bagi adik-adik Waya dan pengisi makanan jiwa bagi An. Sebelum
pulang ke rumah, An mendapatkan tausiyah dari Ust. Riyadh mengenai manajemen
jodoh. Hihi.. Catatannya baru sempat dipublish saat ini. Maklum, dalam seminggu
awal Ramadhan, pengin fokus ngisi ibadah harian. Untuk Cathar (catatan harian)
selengkapnya An tulis di Diary Ramadhan 1434 H. Jadi, maaf lahir batin, ya,
teman-teman, kalau selama bulan puasa, An rencana ga aktif di media sosial.
Okaii..
Kita kembali ke topik yang ingin dibahas, yakni tentang jodoh. Kalau tema ini,
entah kenapa selalu menarik perhatian para single-man/ single-woman. Ayo, ngaku?
(#termasuk penulis reportase ini.. Ups, senyam-senyum sendiri). Catatan ini
dibuat untuk pengingat sendiri dan permintaan oleh seorang teman yang duduk di
sebelah An (terlambat datang saat awal).
Acara
dibuka oleh Sang Ustadz dengan renyahnya (emangnya kerupuk?). Ni pertama
kalinya ketemu ma Ust. Riyadh, ustad yang kukenal sebagai Ust. Gaul karena
bahasanya emang pas buat para remaja. Eits, tunggu dulu, yang ikut kajian kemarin
juga ada dari Ibu-ibu, loh. Hihi.. penggemar Ust. ternyata dari kalangan remaja
hingga orang tua.
Kau
tahu, teman. Kenapa do’anya para nabi dan salafus shalih selalu mustajab daripada orang biasa? Ehm, kuncinya ternyata muatan amal sholehnya. Berdo’a apabila
dengan bersungguh-sungguh ditambah dengan muatan amal sholeh, Insya Allah akan
dimustajab/ dikabulkan.. Masih ingat dengan QS Al Baqarah ayat 186?
Sahih International
Indonesian
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. --- http://quran.com/2
Kalau
dilihat dari susunan ayatnya, ayat di atas diletakkan sesudah ayat yang
menerangkan tentang bulan Ramadhan (check; QS
Al Baqarah: 185). So, yuk, bersemangat berdo’a khusyuk di bulan penuh
barokah ini. Jangan ragu dan enggan berputus asa untuk berharap, memohon segala sesuatu kepada Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang.
Dalam
menyampaikan kajian, Sang Ustadz memberikan metode ‘kumpulan pertanyaan’ yang berasal
dari SMS. Setiap pertanyaan SMS selalu ditawarkan kepada para audiens, “pertanyaan
untuk kita atau orang lain”? Hihi.. ‘Orang lain’ itu maksudnya orang yang
melontarkan pertanyaan lewat SMS. Secara singkat, An rangkum sebagai berikut,
yah. Maybe, pertanyaan SMS berikut sebagai pertanyaan untuk kita :)
1. Ustadz, menikah itu sebaiknya umur berapa?
Menanggapi pertanyaan ini, Ust. Riyadh mengambil sebuah
analogi.
*Kelompok
I (20-25 th)
Ibarat sebagai seseorang yang baru mendengar sirene ‘kebakaran’
di gedung tinggi. Dalam kelompok ini, seseorang sudah mulai ada panggilan untuk
‘menikah’. Jika ingin menunda karena alasan karir/ pendidikan, maka jangan
pernah berputus untuk berdo’a mendapatkan jodoh yang shaleh/ shalehah. Hehe..
Do’a tentang jodoh bisa ditemukan di QS Al
Furqon: 74
Sahih International
And those who say, "Our Lord, grant us from among our wives and offspring comfort to our eyes and make us an example for the righteous."
Indonesian
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ---- http://quran.com/25
*Kelompok
II (26-30 th)
Ibarat orang yang sudah melihat tanda ‘bahaya’ kebakaran di
depan mata ; sehingga harus ada keputusan untuk memilih.
*Kelompok
III (> 30 th)
Ibarat orang yang sudah mulai ‘terbakar’. Jagalah kewaspadaan
apabila berada di zona ini.
2. Bagaimana menyikapi pertanyaan ‘kurang sreg’ ketika mendapatkan tawaran jodoh?
Di dalam diri manusia ada sebuah tembok terhalang ketika ada
niatan untuk menikah. Tembok apakah itu? Yup, tembok tersebut bernama ‘KEKHAWATIRAN’.
Dari tembok itu, akan semakin banyak celah kebingungan untuk memutuskan,
mengkhawatirkan segala hal yang belum tentu terjadi, dan membuat ketakutan
sendiri sehingga menyatakan ‘SAYA BELUM SIAP MENIKAH’. Kunci untuk
menghancurkan tembok tersebut adalah ‘Keyakinan dengan Iman bahwa Allah Maha
Mencukupi. Wujudkan harapan dengan sebuah tulisan, upaya/ ikhtiar sungguh-sungguh
dan do’a tanpa henti.
3. Dilihat dari segi materi diri mencukupi, tapi dapat calon yang berlawanan dari kondisi. Apa yang harus disikapi?
Ambil sikap ‘Kaya
Solusi’, bukan ‘Miskin Solusi’.
Orang yang ‘Kaya Solusi’ akan mudah menghadapi hambatan yang terjadi. Misalnya,
pada waktu ingin menikah belum ada perkerjaan tetap, namun memiliki keinginan
kuat untuk mencukupi kebutuhan Rumah Tangga. Insya Allah, Allah Maha Kaya dan
Memudahkan urusan orang tersebut. Tiba-tiba saja dapat rejeki dari arah yang
tidak disangka-sangka saat sudah menikah.
Urusan mengenai kepribadian yang kurang cocok dari pasangan (misal,
dapat pasangan yang cerewet,sangat pendiam, mudah marah/ tersinggung) juga bisa
dibenahi bersama-sama saat mulai memutuskan menikah. Perlu ada penyesuaian
psikologi antar pasangan agar tercipta keseimbangan (hehe.. jadi ingat ma
bukunya Izzatul Jannah tentang Psikologi Rumah Tangga).
Orang yang ‘Miskin Solusi’ akan selalu menunda untuk
menikah. Mungkin ia terus mencari pasangan yang benar-benar ‘ideal’ menurutnya,
padahal tidak ada orang yang sempurna. Hal yang perlu diingat, “Apabila
seseorang menikah hanya karena landasan kekayaan, kecantikan/ ketampanan fisik,
maka pernikahannya mungkin akan berakhir saat jatuh miskin atau kecantikan/
ketampanannya memudar. Berbeda jika seseorang menikah karena berdasarkan akhlak
dan agamanya yang mulia”. Tambahan kalimat Ustadz, “Ketaatan seorang isteri kepada
seorang suami jauh lebih utama daripada kecantikan wajah/ fisik.”
4. Ustadz, saya sudah mengamalkan berikhtiar lama tapi koq belum juga mendapatkan jodoh, bagaimana solusinya?
Setelah berikhtiar lama, namun belum mendapatkan jodoh juga,
jangan terjebak dengan aktivitas ‘pacaran’. Niatkan menikah untuk ibadah jadi
jalur untuk menempuhnya juga dengan cara yang baik. Proses yang tak boleh
dilewatkan adalah ‘proses istikharah’ dengan melibatkan Allah SWT dalam
mengambil pilihan.
Acara
dilanjutkan dengan proses tanya-jawab, tapi ga An ikuti karena sudah larut sore
..
Oh
ya, sekedar berbagi tentang kisah adiknya Mbak Tri FLP. Kemarin (13/07) An
silaturahiim ke rumahnya dan mendapatkan ibroh kisah yang menarik. “Apabila
kita mendapatkan cinta/ keridhoan orang tua, maka kita-pun mendapatkan
cinta-Nya Allah. Aku banyak belajar dari adikku yang sholeh. Ia lebih mengutamakan
kedudukan orang tua daripada calon pasangannya. Jadi, ceritanya dia dapat calon
yang kurang bisa menerima keluarganya. Jadinya, dengan hati yang lapang, adikku
bisa melepaskan calon pasangannya itu hanya untuk menjaga perasaan Ibu.
Selanjutnya, adikku malah calon pasangan lain yang lebih cantik dan sholehah
berkat kebaktiannya kepada ortu. Aku selalu yakin, kalau lelaki yang baik pasti
mendapatkan wanita yang baik pula. Adikku membuktikannya, An. Semoga jadi kisah
yang bisa dipetik hikmahnya, yah,” ungkap Mbak Tri panjang lebar, membuatku
terharu atas akhlak adiknya itu.
Hehe..
Tak ada salahnya jika mempertimbangkan keputusan orang tua dalam menentukan
arah hidup kita, termasuk urusan menentukan karir dan jodoh. Insya Allah,
selama arahan ortu tidak menyeleweng dari peraturan Allah, kita akan
mendapatkan keberkahan di dalamnya. Aamiin…
Thank’s
udah membaca uraian singkat catatan ‘Ramadhan Penuh Cinta’ ini, teman-teman. Insya
Allah, kalau ada kesempatan, An publish postingan lain yang menarik :0
An Maharani Bluepen
05 Ramadhan 1434 H/ 14 Juli
2013 M
wah pengalman baru lagi baca punya ukhti An,
eh ngmong2 kapan nih? siap taarufan nih. ayo nunggu apalagi 20-25 tuh.
aku tahun depan sudah? ah target 25, gpp pake target biar semakin mantap. Meski nantinya RAHASIA ALLAH hehe.. saya senang baca yg ini, ada dalilnya juga.
Ukhti itu daerah mana manajemny?
jadi inget masa kuliah dulu :D
Tema yg slalu menarik...semoga Allah mengijabah doa2 kita di bulan ramadhan ini,aamiin...
Makasii udah mampir membaca tulisanku, say... :D
kapan, ya? perlukah dipublish di sini? hihi
mohon do'anya saja, saling mendo'akan lebih baik..
daerah Wisata Hati Kota Semarang, say
hihi.. jadi reuni ke masa lalu, ya, mbak
aamiin yaa mujiib..
makasii udah mampir membaca, mbak.. :D
ukhti An di Semarang?
kapan2 ketemuan yuk hehe. aku asli tegal.. aku biasanya maen ke Semarang dirumah temen kecilku
iyaa.. sekarang An masih stan by di Semarang..
An lahir di Jakarta, besar di Semarang..
eh, minta no.mu, boleh?
boleh banget kalau kita ketemuan...
ni no.An, yah:
0823 255 60 850
(diSMS kalau mau contact2an) ^_^
subhanallah mbaa... pgn ktm mba ania lg deh rasanya.. hehehe
alhamdulillah...
Insya Allah, jika berjodoh, pasti ketemuan lagi, mbak.. :D
Hehe mantep buanget, ana uda 30 berarti udah masuk ke zona bahaya
maka dari itu, bersegeralah jika mampu, bang Alif ^^