Journey An

Kisah mengenai perjalanan Ali dalam meraih ridho-Nya. Ada dua kunci yang utama dalam cerita tersebut, yaitu perjuangan keberanian dan pengorbanan Ali dalam meminang putri Rasulullah SAW tercinta, Fatimah Az Zahra. Hati terasa merinding dan mendidih saat membaca tiap bait paragrafnya. Sekaligus tersindir. “Cinta itu tidak meminta untuk menanti”. Begitulah untaian kata yang membuat An sejenak berpikir lama. Memahami seklumit perasaan selama ini. Apakah salah dalam bersabar, menemukan pasangan yang semisi dan sevisi tanpa harus menyakiti perasaan orang lain? Dalam hati, An masih berharap. Meskipun An tahu, sikap itu tak bedanya dengan sarang laba-laba yang bisa runtuh kapan saja. An ingin menikah tanpa harus dengan hati yang terkontaminasi. Teringat dengan kejadian mencuci pakaian tadi sore. Apakah semuanya sudah bersih sebelum dijemur di beranda? Tentunya masih ada noda yang tersisa. An masih menata perasaan sebaik mungkin. An ingin menjadi bagian orang-orang yang beruntung dalam menyucikan jiwanya. Ya Rabb..Bantulah hamba dalam nafsul muthmainnah, mencintai hamba-Mu karena-Mu, bukan karena hawa nafsu yang membuat hamba ingkar kepada-Mu.