rama[DHAN] metamorfo[SA] DHANSA # 29 :: dari BUBER ke BUBER ::


All Praise to Alloh SWT. Syukur, Alhamdulillah. An bisa berkesempatan menulis rekaman memori tentang aktivitas [BU]ka [BER]sama alias BUBER pada bulan Ramadhan 1432 Hijriah ini. Begitu banyak pengalaman hikmah yang terselip di dalamnya. Sejauh mana rasa syukur itu teraplikasikan lewat kebersamaan kawan-kawan lama pada masa SMP, SMA, hingga kuliah.

3 Ramadhan 1432 H
Selepas dari riset CSR di Kelurahan Gajahmungkur, An langkahkan kaki menuju MasKU. Mendengarkan pencerahan rohani dari seorang Ustadz yang kocak, bernama Ustad Sholeh. Merasakan suasana buka di Maskamp untuk pertama kalinya di tahun ini. Semoga di tahun depan, bisa merasakan kenikmatan yang sama dengan pengalaman yang lebih berharga. Aamiin.

Tak terasa senja bergulir menunjukkan waktu buka tiba. Makanan-makanan ta’jil pun dibagikan. Tak hanya dari mahasiswa, warga sekitar masjid pun ikut merasakan suasana buka di MasKU. Usai sholat, kami menikmati kotak nasi dengan hidangan super lengkap dan bergizi. Hyum hyum.. Acara bukpas dan siraman rohani diagendakan rutin setiap hari. Banyak panitia Ramadhan yang terlibat di sini, mulai dari mahasiswa dan dukungan donatur dari para dosen UNDIP yang ikhlas berbagi. Barang siapa memberikan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka baginya adalah mendapatkan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala (orang yang berpuasa) sedikitpun (HR Imam Ahmad).

Malamnya, ada suasana haru di dalamnya. Sholat terawih terasa lebih khusyuk dan sejuk karena murottal Qur’an yang dibacakan oleh sang Imam. Hal yang mengejutkan An pada saat itu adalah ternyata sang imam masih berstatus mahasiswa, satu angkatan dengan An namun memiliki hafalan Qur’an yang luar biasa. Nada suaranya tanpa dibuat-buat dan sungguh menyentuh perasaan An yang sedang gersang.

11 Ramadhan 1432 H
Melewati sepertiga bulan suci, ada agenda BUBER Forum Indonesia Muda beserta para peserta essay Keydo di aula Peternakan Undip. Pertama, An agak kebingungan karena mendapatkan tawaran BUBER lain di Musholla Asy-Syifa, Fakultas Kedokteran Undip pada waktu bersamaan. Karena undangan BUBER FIM datang duluan, maka An prioritaskan untuk mendatangi BUBER ini. Kedua, An masih asing dengan wajah kawan-kawan yang muncul saat itu. Eh, ga disangka An bertemu ma kawan fb, namanya Aryantika Wulandari. Hehehe... Kami ternyata seangkatan namun ia selalu memanggil An dengan sebutan mbak dalam fb. Bersambut dengan perkenalan kawan-kawan lain yang aktif dalam FIM, ada Oma Rokhmat, Mas Rahmat, Tala, Etha, Ika, ma siapa lagi, ya..An lupa nama-nama lainnya.... ^^

Planning-nya, Insya Alloh kami akan menerbitkan sebuah buku sebagai output dari acara bedah buku Keydo lalu. Tak lupa ada kata pengantar dari Bunda Etty dan Ustadz Salim A. Fillah selaku pembicara acara. Yap. Kumpulan dari berbagai essay peserta yang masuk ke panitia akan dijadikan sebuah buku yang berisi pesan-pesan dan kisah-kisah inspiratif tentang pernikahan.  Temanya cukup simple namun cukup memeras otak, “Bagaimana sebuah pernikahan dapat membangun sebuah bangsa?” Tak terduga, essay An terpilih menjadi salah satu dari lima finalis. An berharap dengan diterbitkannya buku ini, dapat memberikan ruang pencerahan bagi generasi muda dalam mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warrohmah. Aamiin.

Selepas sholat maghrib, An langsung menyantap hidangan BUBER dengan lahapnya. Maklum, habis seharian muter-muter Puskesmas. Rasa lapar memang tak tertahankan jika tak berpuasa. Rasa pengendalian dirinya terasa lebih kuat jika berpuasa. Maka bersyukurlah, di balik puasa kita bisa menahan hawa nafsu sebaik mungkin. Selepas BUBER, An langsung pulang ke rumah bebarengan ma kenalan lama SMA 5.

13 Ramadhan 1432 H
Seusai editing data Puskesmas di kediaman Bu Ira (PJT Rifaskes Kota Semarang), An langsung menuju ke rumah mama Datik, sahabat An saat SMA. Rasa kangen terobati setelah lama tak bertemu. Barusan saja beliau diwisuda pada bulan Juli lalu, namun An tidak bisa menjumpainya saat itu. Sebagai ibu baru, beliau memang sedang berdaptasi dengan lingkungan rumahnya. Rumah baru bersama suaminya tercinta. Wah, so sweet, my sista... Kapan yaa, An bisa menyusul? Hoho..

Menjelang senja, An langsung menuju TKP BUBER anak-anak KKN di Paragon. BUBER gratis yang ekslusif karena makan-makan di resto BEES. Namun sayang, tidak semua anak-anak KKN turut hadir. Ada 3 yang berhalangan; Nopio, Indra dan Mas Danar. An jadi teringat masa-masa suka dan duka KKN di Purwosari, Sayung, Demak. Hiks-hiks.. Meskipun tak semua personil hadir di sini, kami menikmati kebersamaan yang tersisa, sebelum terjun ke dunia masing-masing.

Suasana BUBER pada saat itu bertepatan malam minggu. An mengobservasi, kondisi mall padat merayap oleh pengunjung. Banyak kawula muda berkumpul dan bercengkerama di resto-resto saat waktu buka tiba dan suasana bertambah riuh menjelang Isya’. Kebetulan pada saat itu, An lagi libur sholat. Otomatis merasakan suasana ramadhan di dalam mall yang sangat jauh dari ketenangan jiwa. Bukan kebahagiaan batin yang tercipta, melainkan kemewahan dunia yang membuat jiwa An semakin kering. Mbak Fatimah juga merasakan hal yang sama. Kami merasa asing di hiruk pikuk keramaian mall. Suasana itu masih bertahan sampai An pulang, melewati kawasan Lawang Sewu. Begitu padatnya gerombolan pemuda yang nongkrong, bersenang-senang menikmati suasana malam kota dengan hiburan yang tak jelas.

17 Ramadhan 1432 H
Hawa kantuk menyerang akut. Berulang kali merasa lelah, sehingga tubuh perlu perebahan. Agenda kemerdekaan hari ini adalah istirahat total. Badan An terasa remuk karena anemia. Alhamdulillah, masih ada energi untuk berangkat BUBER saat sorenya. Yup. Di hari kemerdekaan ini ada agenda buka bersama dengan kawan-kawan HPA. Hyuumm... Silaturahmi ke tempat Mbak Fani di Kelurahan Bangetayu Kulon. Beliau memiliki dua anak yang sangat manis dan lucu. Namanya Ardia dan Noura, tante...^^...Mbak Fani memang teladan ibu yang super bagi An. Beliau sangat berhati-hati dalam memilih bahan masakan. Kami memegang prinsip yang sama. No vetsin on food. Selain itu, dalam memilih bahan minuman-pun beliau lebih menyukai bahan-bahan alami, tanpa bahan kimiawi tentunya.

Seusai BUBER, Mas Rizal berbicara panjang lebar soal kondisi umat muslim saat ini. Pada intinya, penjelasan beliau hampir sama dengan penyampaian Pak Helmi HPA. Berikut uraian intinya..
Saat ini kondisi umat Islam sangat kritis karena sedang diperangi oleh haramnya produk pangan yang beredar di pasaran.Sungguh trenyuh,ternyata hewan babi (baca saja BAB I), semakin mendominasi produk-produk rumah tangga. Yap. Bukan hanya produk makanan saja, melainkan sampai bahan kosmetik, sabun, kulit sepatu, sikat gigi, pasta gigi, obat-obatan dan lain sebagainya. Sungguh ngeri memang.. Ketika bangsa Yahudi menyerang “peradaban” umat muslim dengan memproduksi aneka kebutuhan pangan dan rumah tangga dengan cara yang tidak perikehewanan. Example: Produk makanan halal seperti ayam goreng, ketika disembelih dengan cara yang tidak islami, maka statusnya berubah menjadi haram. Ataupun penggunaan obat-obatan kapsul yang mengandung gelatin, sebagian besar berasal dari babi. Bahkan penggunaan alkohol dalam farmasi yang melampaui batas. Thats why, doa umat muslim tidak diijabah karena tubuhnya masih mengandung sesuatu yang haram. Untuk info lebih jelasnya bisa baca blog Pak Helmi : http://hpamoslemeducation.blogspot.com/

20 Ramadhan 1432 H
Silaturahiim ke tempat Mbak Ambar di Demak. Merasakan nuansa religi BUBER dengan keluarganya yang penuh cinta menyambut kehadiran An. Alhamdulillah, bisa merasakan nikmatnya silaturahiim. Selain itu, An bisa mengambil pesanan gamis Mbak Opi tadi malam. Siip..sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Silaturahiim dengan niat yang bersih, pikiran positif, tanpa iri hati dan pamrih akan mempererat tali ukhuwah dan memperpanjang umur. Apalagi kalo silaturahiim itu dilakukan di bulan suci... ^^ nikmatnya luar biasaa..

21 Ramadhan 1432 H
Persiapan buka puasa bersama teman-teman zaman SMP. Sebelumnya, kumpul dahulu di markas SMP. Banyak perubahan yang tampak pada sekolah kami. SMP Negeri 1 Semarang saat ini sudah bertaraf nasional. Memori lama terlintas kembali. Saat pertama kali memakai pakaian putih biru dongker, masih terkesan lugu-lugu begitu. Hehe..
Bersama Dessy, An menuju tempat pemancingan barokah. Di sana berkumpul teman-teman masa lama. Rasa kangen terobati. Di sana An bertemu ma Puti, Esti, Tika, Indah, Hendara, Surya, Dito, Rahmat, Ferdi, Indra, Satya, Rio, Miftah, hmmm, siapa lagi yang belum aku sebut? Hehe.. Reuni di bulan suci. Menemukan sosok-sosok yang berbeda di wajah mereka. Kesan dewasanya udah muncul...^^... Setiap teman memberikan status masing-masing. Ada yang baru lulus, udah bekerja, baru sibuk masa skripsi atau kuliah, de ell...Semuanya menunjukkan ekspresi tersendiri. Bahkan, ada pula yang udah siap untuk menikah. Tapi sayang, si Amanda ndak bisa hadir dalam acara BUBER. Insya Alloh, dia akan menikah tahun ini.

Seusai maghrib, kami langsung mendokumentasikan kebersamaan di warung lesehan Barokah. An bisa mengambil hikmah. Seberapa siapkah kita dalam menghadapi masa depan? Mau seperti apa jalan yang akan kita tempuh? Apakah melalui jalan yang lurus atau berbelok-belok? :D

23 Ramadhan 1432 H
Masih ingat kejadian setahun silam, saat BUBER Journalistic PH FKM di rumah ortu An. Hmmm... Untuk agenda tahun ini, pada tanggal yang sama, An bersama Mbak Swasti dan Dek Ida beri’tikaf di MasKU (Masjid Kampus Undip). Sebelumnya, kami melewati rute kemacetan yang luar biasa pada H-7 lebaran. Ruas jalan Krapyak, Phapros hingga Kaligarang dipenuhi kendaraan yang lewat. Alhamdulillah, kami tiba tepat waktu saat bedug MasKU ditabuh. Berbuka bersama saat itu memang terasa nikmat. Kesabaran kami benar-benar diuji, menghadapi kepadatan lalu lintas tadi. Energi kami pulih kembali saat air putih menyejukkan tenggorokan kami yang gersang. Hyum, An bisa mengambil pelajaran, untuk menghindari kemacetan, perjalanan harus lebih awal. Kajian buka puasa-pun kami lewatkan.

26 Ramadhan 1432 H
Sore jam 15.30 dateng ke acara BUBER KS 149, ya, An...Memori pengingat HP muncul begitu saja. Harusnya udah kumpul mulai jam 15.30. Namun gara-gara ketiduran, An datang telat berkumpul di rumah Adhikarmika, di Pleburan dan baru muncul pada jam 16.30. Yap. Berbeda dengan BUBER tahun sebelumnya, BUBER KS tahun ini diadakan di PA Baitussalam, daerah Pedurungan.

Kami berangkat bersama dengan mengendarai mobil. Sebelum berangkat, di-absent dulu siapa aja yang udah dateng. Siip.. Ada Ipah, Aul, Dea, Anggi, Toki, Nila, Deti, Ricard, Misykat, Gerith, Ipin, Sahlan bersama dua adiknya, Azmi dan Habib. Alhamdulillah, kami sampai di PA sebelum waktu buka puasa tiba. Mereka menyambut kedatangan kami dengan riuhnya. Itu aja baru sebagian yang muncul. Anak lainnya udah ada yang mudik. Wajah mereka lucu banget. Ada yang masih SD, SMP, sampai SMA. Alhamdulillah, meskipun dalam kondisi keterbatasan, mereka tetap semangat belajar. Siip.. Di akhir acara BUBER, ada kenang-kenangan buat adik-adik PA. Wah...mereka tampak begitu riang menerima bingkisan kami.

Seusai acara BUBER, kami bersilaturahiim ke rumah Duta. Kebetulan rumahnya dekat dengan PA Baitussalam. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat terawih dan ramah tamah dengan keluarga Duta di rumah.

27 Ramadhan 1432 H
Baru dapat kabar semalem dari Deti, bahwa ada agenda BUBER anak-anak GANK AMPUH [G]erakan [A]nak [A]lam se[PU]lu[H] SMA N 3 Semarang, di Kaliwang Resto. Untuk kali ini, An tidak mau ketinggalan. An datang paling awal agar mendapatkan porsi duduk yang nyaman. Hehehe.. Kebetulan, pada tahun-tahun sebelumnya An tidak bisa hadir mengikuti BUBER anak-anak GANK AMPUH. So, untuk tahun ini diusahakan hadir.. Alhamdulillah, di sana bisa bertemu lagi dengan kawan-kawan lama pada zaman SMA. Ada Retsi, Fitri, Deti, Dania, Laili, Panji, Fikri, Ipah, Bayu, Ardea, Yanuar, dan Denta. Yap, meskipun dengan personil terbatas, kami bisa merasakan kebersamaan yang cukup erat.

Selain itu, nuansa BUBER di sana cukup romantis karena dihiasi lantunan lagu-lagu dari Maher Zain. Hehehe.. Rupanya si Resto tau lagu favorit An juga. Lagu “I believe”-nya Maher diputarkan pada saat itu. Adzan Maghrib tidak cukup terdengar, An hanya melihat jam tangan si Deti, memastikan apakah sudah tiba buka puasa. Alhamdulillah... Bismillahirrahmanirrahiim...Dzahabazh zhuma-u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah (telah hilang rasa haus dan urat – urat telah basah serta pahala telah ditetapkan, insya Allah). Siip... Lapar dan dahaga sudah terbayar lunas untuk hari ini, semoga Kau menerima amalan ibadah puasaku, yaa, Kariim...

Selepas sholat maghrib, kami mengumpulkan uang iuran untuk membayar tagihan resto. Eits, tunggu dulu, ada satu orang yang belum mengumpulkan uangnya ke An, nih. Pada saat itu, si Denta mengikuti An ke kasir. Ternyata, dia bermaksud untuk membayar seluruh nota makanan kami. An kira dia cuma bercanda, namun ternyata niatnya benar-benar ikhlas untuk memberikan kami makanan berbuka. Subhanallah, Denta. Semoga amalanmu berlipat ganda dan diridhoi oleh Alloh SWT, yaa.. Jadi teringat lagi dengan hadist riwayat Imam Ahmad;

Barang siapa memberikan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka baginya adalah mendapatkan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala (orang yang berpuasa) sedikitpun.

OK, An..Masih ada PR tahun depan yang belum terbayar di tahun ini, untuk membukakan orang yang sedang berpuasa. Hmmm... Semoga bisa berjumpa lagi di bulan suci dengan kondisi iman yang baru, fresh tanpa terkontaminasi dan selalu semangat dalam menyemai benih-benih kebaikan. Siip...

“Ya Rabbi.... Jika ramadhan ini adalah terakhir bagiku,maka ingatkanlah aku bahwa kematian itu semakin dekat sehingga aku bisa mencintai-Mu tanpa paksaan & setulus jiwa”

An Maharani Bluepen
29 Ramadhan 1432 H
“Menikmati nuansa ramadhan akhir di gedung pasca sarjana”


Read Users' Comments (0)

0 Response to "rama[DHAN] metamorfo[SA] DHANSA # 29 :: dari BUBER ke BUBER ::"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver