Demam K-Pop


Kedatangan artis kondang Korea-SuJu (Super Junior) ke tanah air mengundang berbagai apresiasi dan antusias dari berbagai kalangan; mulai dari balita, anak kecil, remaja sampai orang dewasa. Saat ini memang wabah K-Pop telah melanda negeri tercinta. Poros idola bukan lagi ke artis western, tapi mengarah ke artis Eastern. Sajian musik K-Pop terasa menjadi medan magnet yang sangat kuat bagi para penggemar di tanah air. Begitu pula serial drama yang hampir ditayangkan setiap hari oleh stasiun swasta.  Semuanya menghadirkan bintang-bintang idola dari negeri ginseng. Bahkan, demam K-Pop telah melahirkan beberapa boyband dan girlband di tanah air.

@ pict google

Masih ingat artis F4 dari Taiwan yang sempat mengadakan konser di Indonesia? Saat ini, wabahnya hampir senada bahkan kondisinya lebih hiperbola. Konser SuJu disinyalir menjadi konser terakhir bagi grup mereka. So, para penggemar seantero tanah air merebutkan tiket untuk konser yang diselenggarakan tiga hari di penghujung akhir bulan (27/4 – 29/4) di Ancol, Jakarta. Melambungnya harga tiket tak menjadi kendala bagi para penggemarnya. Harga per tiket berkisar Rp 500.000 – 1.700.000. Harga yang fantastis bukan.. Hyum, meski demikian antrean panjang terjadi sebulan sebelum hari H. Para panitia acara-pun merasa kewalahan menghadapi para pemesan tiket. Banyak penggemar yang menggigit jari tatkala tiket konser terjual habis. Dan tahukah, kawan, sebagian besar dari mereka adalah saudara muslim kita. Inilah kondisi umat muslim saat ini... Kehilangan panutan dan teladan utama, Rasulullah SAW.

Jujur, saya-pun penggemar budaya Cina, Jepang dan Korea, ataupun serial drama di dalamnya. Bahkan, saya sempat mengidolakan salah satu anggota F4 saat usia saya masih remaja SMP dan ngefans juga dengan artis Korea pas zaman kuliah. Hehe.. Saya mulai menyukai artis Cina, Jepang dan Korea sejak usia kelas 6 SD. Saya masih ingat tayangan silat pertama yang sering saya ikuti adalah Pendekar Rajawali. Semenjak itu, saya tidak bosan mengikuti serial drama Asia. Lambat laun, saya mulai terhanyut akan kisah-kisah picisan yang terdapat di dalamnya. Sahabat dekat saya-pun menularkan virus-virus kegemaran pada artis Korea maupun Jepang. Secara tak langsung, saya belajar bahasa dari mereka, entah belajar bahasa Korea ataupun Jepang. Sedangkan untuk bahasa China, saya masih sulit memahami struktur kosakatanya.

Hehe..ceritanya jadi simpang siur. Ok. Kembali lagi ke fenomena demam K-Pop. Kecintaan para penggemar saat ini rasanya sudah melewati batas. Mereka tak pandang kondisi dan prinsip-prinsip yang seharusnya dipegang oleh umat muslim. Bayangkan, lewat bayar tiket konser saja sudah mahal. Belum lagi perjuangan untuk dapat tiketnya yang kewalahan. Setelah itu berdesak-desakan dalam menonton konsernya. Trus, mendengar lagu-lagu yang membuat pikiran terasa melayang, jauhhhhhh dari Sang Khalik. Hyumm...demam K-Pop terasa sukses merajai pemikiran remaja saat ini. Belajar untuk menjadi pribadi yang boros duit, waktu, dan tenaga untuk hal-hal yang bersifat mubazir alias sia-sia.

Saya pun sempat menyesal karena pernah ngefans dengan beberapa artis Korea dan Jepang (bukan SuJu, loh). Tapi bersyukur juga, ga punya hasrat untuk bertemu dengannya. Hehe.. Cukup deh, belajar bahasanya aja. Dulu juga sering mengoleksi lagu-lagu soundtrack dari dramanya. Astagfirullah, saya juga pernah sempat lebih menyukai lagu-lagu itu daripada menyimak Murottal Qur’an. t_t Pada akhirnya saya menyadari bahwa kesenangan atau kegemaran itu hanyalah bersifat sementara. Yap. Tak ada yang lebih mulia jika dibandingkan dengan idola utama kita, Rasulullah SAW. Michael H.Hart seorang non-muslim saja memposisikan beliau sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Bagaimana dengan kita sebagai umat muslim? Apakah bentuk kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW?

Siip...Bagaimana dengan pendapat kawan-kawan tentang demam K-Pop saat ini? Ditunggu feedbacknya, yaa..Arigatoo gozaimasu ^^

An Maharani Bluepen
6 Jumadil Akhir 1433 H

Read Users' Comments (2)

2 Response to "Demam K-Pop"

  1. Millati Indah, on 6 Mei 2012 pukul 08.18 said:

    Saya dulu juga ngepens ma F4. Sekarang masih suka lagu Taiwan, Jepang, dan Korea, tapi ga ampe bela2in keluar duit banyak demi nonton konser. Sayang duitnya, bisa buat makan sebulan :p

  2. An, on 6 Mei 2012 pukul 08.24 said:

    hoho...lebih syahdu ndengerin Murottal Qur'an, sistaa...^^

    An jg pengin berubah..coz ngerasa bersalah karena memilih hiburan (penyejuk jiwa) yg kadang membuat hati jauuuh dari Alloh

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver