Tadabbur Al Qur'an = Berteman dengan Al Qur'an
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, dapat link materi dari teman.. Semoga bermanfaat dalam menyambut bulan Ramadhan besok :D
----------------------------------------------------------------------------
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, dapat link materi dari teman.. Semoga bermanfaat dalam menyambut bulan Ramadhan besok :D
----------------------------------------------------------------------------
Materi yang dibawakan Oleh Syaikh Prof.
Dr. Nasser Al Qomar (02/06) di Masjdi Istiqlal Jakarta dibuka dengan iming-iming penyelesain berbagai masalah
dalam kehidupan ini dengan Al-Qur'an. Beliau menuturkan bahwa Al-Qur’an adalah Solusi karena
sesunggunya kemuliaan, kebangkitan, dan kejayaan bahkan eksitensi sebuah umat
ditentukan seberapa dekat umat itu dengan Al-qur’an. Dekat dalam artian tidak
sekedar membaca dan menghafalkannya. Tetapi dengan mentaddabur maknanya.
Tadabbur dalam arti yang sesungguhnya dengan merenungkan maknanya,
merealisasikan fikrah yang terdapat di dalamnya dan segala konsekuensinya.
Hal ini senada degan kabar dari sahabat yang mulia Umar
bin khtab radhiyallahu anhu, beliau berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah memuliakan suatu kaum
dengan kitab Al Qur’an dan menghinakan kaum lain dengan Al-Qur’an ini pula”
(HR. Muslim)
Syaikh melanjutkan materi dengan memaparkan bahwa
suatu kesyukuran karena di zaman sekarang ini kita mendapati antusias masyarakat
pada al Qur’an kembali menggelora, akan tetapi gelora ini tidak disertai dengan
tadabbur, singkatnya hafalan al-qur’an itu tidak memberikan banyak manfaat berupa
amalan bagi pemiliknya. Hanya sekedar tilawah dan menghafal tanpa tadabbur
merupakan musibah. Allah ta’ala telah
membuat perumpamaan orang yang mengemban ilmu tapi tidak mengambil manfaat dari
ilmunya dengan perumpamaan yang paling buruk. #ngeri eh..
Singkatnya,
slow but sure dah, pelan tapi ngerti. dan Subnallah, ternyata perintah
untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil berkaitan dengan hal ini. Ibnu katsir
berkata “hal itu (tartil) lebih membantu untuk memahami dan mentadaburri Al-Qur’an.
Syaikh melanjutkan bahwa para shahabat mempelajari Al-Qur’an
dari Nabi sebanyak sepuluh-sepuluh ayat, mereka tidak melewatinya hingga
mereka memahami kandungan ayat tersebut, baik secara ilmu maupun amal. Mereka berkata
“kami mempelajari Al-Qur’an, ilmu, dan amal secara keseluruhan”. #bagian ini jleb banget, kite-kite ini kadang sering nafsu
pengen ngapalin banyak ayat, tapi tidak satupun ayat yang dimengeti maknanya,
celakanya lagi, ayat yang sudah dihafal tidak diamalkan. Bagaimana mau
diamalkan ngerti aja kagak.
Mengapa Tadabbur Al-Qur’an?
Tadabbur Al-qur’an merupakan kunci ilmu pengetahuan. Dengan
tadabbur segala kebaikan dan ilmu diperoleh. Dengannya iman bertambah dan
tertanam di dalam hati. Dengan mentadabburi Al-qur’an seseorang dapat mengenali
Rabb yang disembah, sifat-sifat-Nya yang sempurna, menyucikan-Nya dari sifat
yang tidak layak untuk-Nya dan jalan mengantarkan dekat kepada-Nya. Dengan
Tadabur pula seseorang dapat mengenal musuh yang sebenarnya, jalan
menjerumuskan kepada adzab, sifat-sifat mereka dan sebab-sebab yang
mendatangkan Adzabnya. Semakin meningkat intensitas tadabbur seseorang, maka
bertambah pula ilmu, amal, dan bashirahnya. (Syeks As-sa’di Rahimullah)
Dengan tadabbur yang sungguh-sungguh seseorang semakin yakin dan memahami bahwa al-qur’an adalah
firman Allah karena ia menjumpai ayat-ayat yang saling membenarkan satu sama
lain,
Syaikh menjelaskan juga bahwa Allah ta’ala mengajak
hambanya untuk merenungkan (Tadabbur) ayat-ayat yang Ia turunkan dalam Al-Qur’an.
Tadabbur merupakan salah kewajiban seorang muslim terhadap Al-qur’an. Siapa yang membaca dan menyimak Al-Qur’an tapi
tidak mentadabburinya boleh jadi Al Qur’an akan menjadi hujjah atasnya. Oleh karena
itu, Allah mencela orang-orang seperti itu.
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an
ataukah hati mereka terkunci “
(QS. Muhammad:24)
Hassan Al Basri Rahimullah mengatakan, “Sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian memandang Al-Qur’am sebagai surat dari Tuhan meraka,
oleh karena itu mereka mentadabburinya pada malam hari dan mengamalkannya pada siang
hari”
Dari Abdullah ibn mas’ud radhiyallahu anhu berkta, “
seseorang pengemban Al-Qur’an hendaknya dikenali dengan shalatnya pada waktu
malamnya saat orang-orang sedang tertidur, dengan puasanya pada siang hari saat
orang-orang makan, dengan tangisnya
saat orang-orang bergembira ria, dengan tangisnya saat orang-orang tertawa,
dengan diamnya saat orang-orang berbicara, dan dengan khusyu’nya saat
orang-orang angkuh”
Manfaat
Tadabbur Al Qur’an
- Mengokohkan Aqidah islamiyah dalam hati kita
- Akan menumbuhkan cinta kepada Rasulullah, Cinta Kepada Allah itu menuntut bukti berupa sejauh apa kita meneladani Rasulullah
- Hati kita akan bersih
- Kokohnya persatuan
- Tidak akan terjatuh pada maksiat
- Al Qur’an menjadi jalan untuk membedakan hak dan Bathil
- Al-Qur’an adalah Obat.
Syaikh menceritakan bahwa ada seorang pasien yang sakit
keras dan kemungkinan sembuhnya hampir tidak ada lagi, kemudian orang itu
menjadikan Al-Qur’an sebagai obat. Ia terus membaca membaca Al-qur’an dan mentadabburinya. Hingga sampailah ia pada
ayat “ Mereka bertanya Muhammad tentang gunung, maka katakanlah, Allah lah yang
memporak-porandakannya”. Ia mentadaburi ayat ini, ia berpikir jika Allah mampu
memporak-porandakan gunung maka Allah juga mampu menyembuhkan penyakitnya.
Subhanallah.
Yang
menghalangi kita dari Taddabur Al- Qur’an..
- Ada penyakit dalam hati , Seorang shahabat mengatakan bahwa andai hati seseorang bersih maka ia tidak akan pernah lelah dalam mentadabburi Al-qur’an
- Tidak mengetahui nilai dari Tadabbur Al-Qur’an
Di
akhir materi, Syaikh menyebutkan ciri-ciri orang yang telah berhasil
mentadabburi Al-Qur'an. Ciri ini nendang banget. kesimpulannya, saya
belum mentadabburi Al-Qur'an. untuk mengetahui apakah kita sudah
mentadabbur Al-Qur'an maka lihatlah hal ini pada diri kita:
- Apabila kita membaca Al Qur’an dan hati kita bersama kita
- Apabila kita membaca Al Qur’an dan Iman kita bertambah
- Apabila dengan membaca Al Qur’an akhlak kita makin baik
- Apabila mata kita meneteskan air mata saat membaca Al Qur’an
- Apabila kita takjub dengan bacaan Al Qur’an, bahagia saat membaca Al Qur’an
- Siapa yang mentadabbur Al Qur’an maka kehidupannya akan lebih baik
Tadabbur Al Qur’an
adalah menghayati kedalaman Al Qur’an dengan ketajaman mata hati agar dapat
menangkap rahasia di balik kata dan makna Al Qur’an. Ibarat orang mencari
mutiara di dasar samudera, ia harus menyelam dan membongkar batu – batu karang
di dasar kedalaman samudera itu. Begitulah orang bertadabbur, dengan
bersungguh–sungguh, membaca, mempelajari, menghayati dan mengamalkan Al-Qur'an
_________________________________________________________________________
Teman-teman,
semoga catatan ini menambah semangat kita dalam mentadabburi Al-Qur'an. Membaca
Al–qur’an pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dari bulan selainnya. Besar
harapan agar kita dimudahkan dalam mentadabburi Al-Qur’an, memaknainya, menjaga
batasan-batasanya, mengamalkan isinya serta memelihara kehormatannya. Mohon
dikoreksi ya apabila dalam catatan ini terdapat kesalahan.
Sumber : Catatn SU Link:
Buku Majelis
bulan Ramadhan Karya Syaikh Muhammad bin shalih al ‘utsaimin.
waktu itu juga ikut acara ini, tp ga sempet bikin catatan...semoga kita semua bisa mentadabburi Al Qur'an yah...
wah, enaknya, mbak// baarakallah, yah..
iyup,
lain kali bikin reportase buat para pembaca, biar ilmunya bisa tersampaikan :D
reportase di atas itu ditulis oleh teman An