Asmaradana

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ Bismillaahirrahmaanirrahiim

ASMARADANA
@PakCah

Masyarakat Jawa memiliki tembang Asmaradana yang melukiskan cinta (asmara) yang menyala seperti api (dahana). Salah satu bait tembang asmaradana karya R. Ng. Yasadipura, biasa digunakan untuk memberikan tausiyah, wejangan atau “ular-ular” kepada pengantin baru. Isinya pelajaran penting untuk menggapai hidup berumah tangga yang bahagia.
❤❤❤❤❤

Berikut saya kutipkan syair tembang asmaradana tersebut, sebagai bahan perenungan dan tambahan bekal bagi kita semua dalam mengarungi kehidupan keluarga :

Gegaraning wong akrami

Dudu bandha dudu rupa

Amung ati pawitane

Luput pisan kena pisan

Yen gampang luwih gampang

Yen angel, angel kalangkung

Tan kena tinumbas arta

Sastra Jawa memang amat mendalam maknanya dan sangat mengena. Terjemahan dalam bahasa Indonesia dari tembang tersebut adalah sebagai berikut :

Modal orang membangun rumah tangga

Bukan harta bukan rupa

Hanya hati bekalnya

Gagal sekali, berhasil juga sekali

Jika mudah maka terasa sangat mudah

Jika sukar maka terasa sangat sukar

Tidak bisa dibeli dengan uang

Saya akan mencoba memberikan “tafsir” atau makna dan pelajaran yang terkandung di dalam tembang asmaradana ini.

Pernikahan Bahagia Berbekal Kebersihan Hati

“Gegaraning”, berasal dari kata “garan”, yang arti asalnya adalah kayu yang digunakan sebagai pegangan. Misalnya “garan pacul”, yaitu kayu yang digunakan sebagai pegangan cangkul. Tanpa “garan” tersebut, cangkul tidak ada gunanya, karena tidak bisa digunakan untuk mencangkul. Selanjutnya, “gegaraning” atau “:gegarane” maksudnya adalah pegangan, modal atau bekal. “Wong akrami” artinya orang yang menikah atau berkeluarga.

Gegaraning wong akrami bisa dipahami sebagai modal utama atau bekal untuk membangun kehidupan rumah tangga. “Dudu bandha dudu rupa”, bukan harta bukan pula wajah atau penampilan. Jangan sampai memilih jodoh hanya mengandalkan kecantikan wajah, ketampanan, kekayaan, harta benda, penampilan yang menarik, tubuh yang seksi, otot yang kekar, mobil mewah, rumah megah, jabatan tinggi, posisi penting, pangkat yang hebat, dan lain sebagainya. Pertimbangan yang sifatnya fisik atau materi.

“Amung ati pawitane”, hanya hati bekalnya. Sejak memilih calon pendamping hidup, hendaknya membekali diri dengan hati yang bersih. Jangan terkotori oleh syahwat dan kesenangan sesaat, hingga melupakan sisi martabat. Keputusan menikah hendaknya diambil dengan niat yang tulus, motivasi yang lurus, tekat yang kuat, yang semuanya itu bersemayam di dalam hati. Melaksanakan prosesi pernikahan dengan hati yang bersih, akan menjadi landasan yang kokoh dalam membangun kebahagiaan hidup berumah tangga.

Dimanakah kebahagiaan itu bersemayam? Di dalam hati. Jika hati pandai bersyukur, hati selalu tenang dan damai, maka rumah tangga akan nyaman dan tenteram sepanjang usia. Namun jika hati selalu gelisah dan resah, hati yang tidak mampu bersyukur, selalu merasa kurang, selalu merasa menyesali apa yang terjadi, maka rumah tangga akan mudah goyah. Kebahagiaan harus dimulai dari hati, bukan dari materi.

Banyak keluarga yang berkecukupan bahkan lebih dari segi materi, namun mereka tidak menemukan kebahagiaan. Banyak lelaki tampan rupawan, memiliki istri cantik jelita, bergelimang harta benda, namun mereka tidak bahagia. Mereka lupa bahwa bahagia itu letaknya bukan pada kecantikan istri. Bukan pada ketampanan suami. Bukan pada melimpahnya materi. Namun pada kebersihan hati.

Berhati-hatilah dalam Menjalani Hidup Berumah Tangga

“Luput pisan kena pisan”. Gagal atau berhasil dalam membangun kebahagiaan rumah tangga, ditentukan oleh modal utama yang digunakan untuk menapaki kehidupan. Hendaklah berhati-hati, karena sekali kita gagal berumah tangga, akan berdampak sangat panjang dalam kehidupan. Demikian pula jika sekali kita berhasil membangun kebahagiaan rumah tangga, akan bisa langgeng sampai akhir usia.

Maka sejak dari proses memilih calon pendamping hidup, hingga prosesi pernikahan, harus dilakukan dengan kehati-hatian, karena kegagalan maupun keberhasilan di awal kehidupan pernikahan akan memiliki dampak yang panjang dalam kehidupan.

#Noteformyself
#reminderme

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Asmaradana"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver