Ath Thibbun Nabawi
Alhamdulillah, saya bisa menulis kembali lewat lembar hikmah ini. Kali ini saya akan share ilmu tentang Ath Thibbun Nabawi alias pola hidup sehat ala Rasulullah SAW. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat, saya bisa mengambil hikmah dari metode kesehatan Rasulullah SAW. Bukan hanya soal metode pengobatan saja melainkan metode pencegahan yang efektif untuk kesehatan kita. Berikut ulasan tentang Ath Tibbun Nabawi...Semoga bermanfaat, yaa...^___^
Tahukah anda, siapa orang yang paling sehat di dunia ini? Yap. Beliau adalah uswatun khasanah kita, murobbi (guru) mulia kita, Rasulullah SAW. Beliau hanya mengalami sakit ketika mendekati ajalnya. Subhanallah, kita bisa meneladani pola hidup sehat dari Rasulullah SAW melalui berbagai aspek kehidupan, mulai dari pola makan, pola tidur, pola ibadah dan pola manajemen waktu. Coba kita tengok dari segala aspek ibadah yang kita lakukan, adakah unsur kesehatan yang terkandung di dalamnya? Yap. Semuanya dilandasi oleh norma ketaatan yang diselimuti hikmah kesehatan. Misalnya, samudera hikmah dari seluruh gerakan shalat, thaharah, dan puasa yang masing-masing memiliki nilai kesehatan yang luar biasa (hal ini sudah dibuktikkan oleh penelitian modern). Tak hanya itu, ibadah zakat yang urgensinya membersihkan jiwa dan harta kita serta ibadah haji yang tak lepas dari manfaat kesehatan jasmani maupun rohani.
Coba bandingkan jumlah orang yang sakit pada zaman nabi dan zaman saat ini. Apa perbedaannya? Ada yang tahu? Jumlah Rumah Sakit pada zaman modern telah menjamur dan kebanyakan dijadikan ladang bisnis kesehatan. Biaya pengobatan membengkak dan tidak bisa dijangkau oleh semua golongan, khususnya kaum dhuafa. Bahkan, ada golongan kaya yang berebutan untuk mendapatkan “askeskin”. Tak hanya fenomena itu saja, penyakit degeneratif (seperti stroke, diabetes, jantung, kanker) sudah menjangkiti generasi muda. Hal ini sangat kontras dengan zaman Rasulullah SAW. Pada zaman nabi, seorang tabib hampir kehilangan pekerjaanya karena jarang sekali umat Rasulullah SAW yang sakit dan berobat selama dua tahun. Lantas, tabib itu kebingungan mencari sebabnya. Ternyata, umat Rasulullah SAW itu telah meneladani pola hidup sehat Rasulullah SAW (untuk bab ini bisa baca di tulisan An di edisi berikutnya, yaa...^__^)
“Kesembuhan itu ada tiga perkara yaitu meminum madu, berbekam dan pemanasan api (Al khayy). Tetapi aku melarang umatku untuk melakukan pembakaran api. (H.R. Al Bukhari)”
Dulu, ketika pengobatan tradisional masih berkembang, Rasulullah SAW telah mengajari teknik pengobatan yang memiliki kaya manfaat bagi kesehatan umat. Beliau mengajarkan “Al Hijamah” atau bahasa kerennya “Bekam”.
“Pada malam Aku diisra’kan, Aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata, Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Hijamah (H.R. Ibnu Majah dan Sunan Abi Daud).”
“Jika pada obat yang kalian pergunakan itu terdapat suatu kebaikan, maka itu adalah berbekam (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah).”
Adapun tujuan bekam (Al Hijamah) antara lain mengamalkan salah satu sunnah nabi dalam rangka penyembuhan penyakit sekaligus pencegahan penyakit, memulihkan dan menaikkan sistem imunitas tubuh, membangkitkan syaraf-syaraf yang tidak aktif atau lemah, mengeluarkan racun atau toksin di dalam darah, serta mengeluarkan haba (suhu/ angin) yang berlebihan.
Pernahkah anda dibekam? Kalo pernah, bagaimanakah rasanya? Rasa sakit itu tidak akan muncul meskipun teknik berbekam mengeluarkan darah kotor/ toksin yang ada di tubuh. Penasaran ingin membuktikkan? Saya sudah membuktikkannya. Segera saja ke pondok bekam terdekat untuk merasakan nikmat dari berbekam. Jenis bekam yang ada bermacam-macam, antara lain bekam darah (wet cupping), bekam angin (dry cupping), bekam luncur (pengganti kerokan), dan bekam tarik. Waktu yang baik untuk dibekam adalah pada tanggal 17, 19 dan 21 bulan Hijriah, saat bulan purnama serta pukul 14.00 s/d 15.00.
Kalo sudah dibekam, ada aturan yang perlu diperhatikan, agar kita bisa merasakan nikmat berbekam seutuhnya. Seusai berbekam kita dilarang untuk langsung makan (rentang 1 jam baru diperbolehkan), mandi (rentang 3 jam baru diperbolehkan), menghindari makanan terlalu manis, pedas, dan asam, serta bekam pada titik yang sama pada masa terdekat, kecuali selepas satu bulan.
Tak hanya bekam saja yang bisa dipelajari dari Ath tibbun nabawi, melainkan herba yang memiliki kaya manfaat, antara lain madu, kurma, habbatus sauda yang biasa dikonsumsi oleh Rasulullah SAW. Produk-produk kesehatan yang berlandaskan Ath tibbun nabawi sudah diproduksi dan dikemas oleh HPA (Herbal Penawar Al Wahida).
Penasaran ingin mempelajari Ath Tibbun Nabawi lebih lanjut? Alhamdulillah, saat ini di lingkungan kampus Universitas Diponegoro sudah ada fasilitas TNC (Thibbun Nabawi Class), yaitu program yang bertujuan agar umat Islam dapat mengenal dan meneledani pola hidup sehat ala Rasulullah SAW serta bisa menjadi dokter bagi keluarga sendiri. Di sini, kita akan saling berbagi dan menguasai ilmu bermanfaat tentang kesehatan, mengikuti THS (Training Herbalis Sehari) dengan materi dan praktik langsung BISA:
1. Ath thibbun nabawi (pola hidup sehat dan pengobatan nabi).
2. Asas herba (belajar jenis penyakit dan herbanya).
3. Bekam dasar (pengobatan terbaik dan utama yang disunnahkan oleh Nabi)
4. Chyropractic dasar (pembetulan tulang belakang)
5. Iridiologi dasar (diagnosa penyakit lewat iris mata)
6. Palmistry dasar (diagnosa penyakit lewat telapak tangan)
Semua materi di atas bisa didapatkan dalam 6 x pertemuan dengan investasi hanya Rp 75.000 saja. Bagaimana? Tertarik untuk mempelajari dan mengamalkan sunnah Nabi lewat Ath thibbun nabawi ini?? Kalo bukan kita, generasi rabbani yang mengamalkan sunnah Nabi, lantas siapa lagi??
Info lebih lanjut bisa hubungi An (081 91 446 2204)
Semangat berbagi pesan kebaikan.....Salam sehat, salam semangat!!
An Maharani Bluepen
070511 -08.46-
Tahukah anda, siapa orang yang paling sehat di dunia ini? Yap. Beliau adalah uswatun khasanah kita, murobbi (guru) mulia kita, Rasulullah SAW. Beliau hanya mengalami sakit ketika mendekati ajalnya. Subhanallah, kita bisa meneladani pola hidup sehat dari Rasulullah SAW melalui berbagai aspek kehidupan, mulai dari pola makan, pola tidur, pola ibadah dan pola manajemen waktu. Coba kita tengok dari segala aspek ibadah yang kita lakukan, adakah unsur kesehatan yang terkandung di dalamnya? Yap. Semuanya dilandasi oleh norma ketaatan yang diselimuti hikmah kesehatan. Misalnya, samudera hikmah dari seluruh gerakan shalat, thaharah, dan puasa yang masing-masing memiliki nilai kesehatan yang luar biasa (hal ini sudah dibuktikkan oleh penelitian modern). Tak hanya itu, ibadah zakat yang urgensinya membersihkan jiwa dan harta kita serta ibadah haji yang tak lepas dari manfaat kesehatan jasmani maupun rohani.
Coba bandingkan jumlah orang yang sakit pada zaman nabi dan zaman saat ini. Apa perbedaannya? Ada yang tahu? Jumlah Rumah Sakit pada zaman modern telah menjamur dan kebanyakan dijadikan ladang bisnis kesehatan. Biaya pengobatan membengkak dan tidak bisa dijangkau oleh semua golongan, khususnya kaum dhuafa. Bahkan, ada golongan kaya yang berebutan untuk mendapatkan “askeskin”. Tak hanya fenomena itu saja, penyakit degeneratif (seperti stroke, diabetes, jantung, kanker) sudah menjangkiti generasi muda. Hal ini sangat kontras dengan zaman Rasulullah SAW. Pada zaman nabi, seorang tabib hampir kehilangan pekerjaanya karena jarang sekali umat Rasulullah SAW yang sakit dan berobat selama dua tahun. Lantas, tabib itu kebingungan mencari sebabnya. Ternyata, umat Rasulullah SAW itu telah meneladani pola hidup sehat Rasulullah SAW (untuk bab ini bisa baca di tulisan An di edisi berikutnya, yaa...^__^)
“Kesembuhan itu ada tiga perkara yaitu meminum madu, berbekam dan pemanasan api (Al khayy). Tetapi aku melarang umatku untuk melakukan pembakaran api. (H.R. Al Bukhari)”
Dulu, ketika pengobatan tradisional masih berkembang, Rasulullah SAW telah mengajari teknik pengobatan yang memiliki kaya manfaat bagi kesehatan umat. Beliau mengajarkan “Al Hijamah” atau bahasa kerennya “Bekam”.
“Pada malam Aku diisra’kan, Aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata, Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Hijamah (H.R. Ibnu Majah dan Sunan Abi Daud).”
“Jika pada obat yang kalian pergunakan itu terdapat suatu kebaikan, maka itu adalah berbekam (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah).”
Adapun tujuan bekam (Al Hijamah) antara lain mengamalkan salah satu sunnah nabi dalam rangka penyembuhan penyakit sekaligus pencegahan penyakit, memulihkan dan menaikkan sistem imunitas tubuh, membangkitkan syaraf-syaraf yang tidak aktif atau lemah, mengeluarkan racun atau toksin di dalam darah, serta mengeluarkan haba (suhu/ angin) yang berlebihan.
Pernahkah anda dibekam? Kalo pernah, bagaimanakah rasanya? Rasa sakit itu tidak akan muncul meskipun teknik berbekam mengeluarkan darah kotor/ toksin yang ada di tubuh. Penasaran ingin membuktikkan? Saya sudah membuktikkannya. Segera saja ke pondok bekam terdekat untuk merasakan nikmat dari berbekam. Jenis bekam yang ada bermacam-macam, antara lain bekam darah (wet cupping), bekam angin (dry cupping), bekam luncur (pengganti kerokan), dan bekam tarik. Waktu yang baik untuk dibekam adalah pada tanggal 17, 19 dan 21 bulan Hijriah, saat bulan purnama serta pukul 14.00 s/d 15.00.
Kalo sudah dibekam, ada aturan yang perlu diperhatikan, agar kita bisa merasakan nikmat berbekam seutuhnya. Seusai berbekam kita dilarang untuk langsung makan (rentang 1 jam baru diperbolehkan), mandi (rentang 3 jam baru diperbolehkan), menghindari makanan terlalu manis, pedas, dan asam, serta bekam pada titik yang sama pada masa terdekat, kecuali selepas satu bulan.
Tak hanya bekam saja yang bisa dipelajari dari Ath tibbun nabawi, melainkan herba yang memiliki kaya manfaat, antara lain madu, kurma, habbatus sauda yang biasa dikonsumsi oleh Rasulullah SAW. Produk-produk kesehatan yang berlandaskan Ath tibbun nabawi sudah diproduksi dan dikemas oleh HPA (Herbal Penawar Al Wahida).
Penasaran ingin mempelajari Ath Tibbun Nabawi lebih lanjut? Alhamdulillah, saat ini di lingkungan kampus Universitas Diponegoro sudah ada fasilitas TNC (Thibbun Nabawi Class), yaitu program yang bertujuan agar umat Islam dapat mengenal dan meneledani pola hidup sehat ala Rasulullah SAW serta bisa menjadi dokter bagi keluarga sendiri. Di sini, kita akan saling berbagi dan menguasai ilmu bermanfaat tentang kesehatan, mengikuti THS (Training Herbalis Sehari) dengan materi dan praktik langsung BISA:
1. Ath thibbun nabawi (pola hidup sehat dan pengobatan nabi).
2. Asas herba (belajar jenis penyakit dan herbanya).
3. Bekam dasar (pengobatan terbaik dan utama yang disunnahkan oleh Nabi)
4. Chyropractic dasar (pembetulan tulang belakang)
5. Iridiologi dasar (diagnosa penyakit lewat iris mata)
6. Palmistry dasar (diagnosa penyakit lewat telapak tangan)
Semua materi di atas bisa didapatkan dalam 6 x pertemuan dengan investasi hanya Rp 75.000 saja. Bagaimana? Tertarik untuk mempelajari dan mengamalkan sunnah Nabi lewat Ath thibbun nabawi ini?? Kalo bukan kita, generasi rabbani yang mengamalkan sunnah Nabi, lantas siapa lagi??
Info lebih lanjut bisa hubungi An (081 91 446 2204)
Semangat berbagi pesan kebaikan.....Salam sehat, salam semangat!!
An Maharani Bluepen
070511 -08.46-
0 Response to "Ath Thibbun Nabawi"
Posting Komentar
Thanks for reading
^________^