Kopi-RAM [3]

[KO]lom ins[PI]rasi [RAM]adhan
Ep.3: 7 - 9 Ramadhan 1433 H


Terbebasnya Penjara Nafsu





Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Dalam riwayat hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Jika awal Ramadhan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu-pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak ada satu pintu-pun yang ditutup. Lalu ada seruan pada bulan Ramadhan; Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang-orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Alloh SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka.” Namun, tak semua umat muslim mendapatkan keutamaan dalam bulan Ramadhan. Ada yang masih diperbudak hawa nafsu sehingga terus melakukan kemaksiatan tanpa menyadari kehadiran bulan penuh kebaikan ini.
Setiap hari, jam, menit dan detik, sepertinya aksi kejahatan dan kemaksiatan tak mengenal dimensi waktu dan tempat. Berbagai tindakan kriminal seperti pencurian, pemerkosaan, penipuan, dan penindasan masih tumbuh subur di bulan suci. Mungkin sahabat pernah menemukan fenomena ganjil tersebut di lingkungan sekitar. Pada akhir minggu ini, saya dikejutkan oleh peristiwa pencurian laptop yang dialami oleh kedua sahabat saya di Tembalang (24/07), serta peristiwa pembunuhan yang dekat dari Kelurahan saya (27/07). Bahkan, di belahan bumi lain terdapat pembantaian saudara muslim kita di Rohingya, Myanmar.
Mengapa sebagian dari saudara kita masih bergelimangan dosa sedangkan di sisi lain, masih banyak saudara kita yang masih haus mengejar pahala dan memperbanyak amal sholeh di bulan Ramadhan? Perbedaan kontras ini bisa menjadi renungan insan yang masih berada dalam nikmat Islam, iman, dan ihsan dari Sang Maha Rahman. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Alloh Membiarkannya Sesat berdasarkan Ilmu-Nya dan Alloh telah Mengunci Mati pendengaran dan hatinya dan Meletakkan Tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (Membiarkannya Sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS 45: 23).
Jika tak mempan digoda dari depan, maka syaithan akan terus menggoda manusia dari arah belakang. Jika tak mempan lagi, maka syaithan akan terus menggoda dari arah samping kanan dan kiri. Jika keduanya tak berhasil, maka syaithan akan terus menggoda sampai manusia terbebas dari penjara hawa nafsunya. Tak sedikit manusia yang sekali digoda langsung terpesona oleh rayuannya. Alasannya, karena mereka tidak menyelesaikan problema hidupnya berlandaskan Al Qur’an dan Al Hadist. Mereka sudah menjauhi pedoman hidup yang hakiki dan merasa ‘bangga’ atas kesalahan dosa yang dilakukan. Tak sedikit pula mereka yang tidak bertobat sehingga mati dalam kondisi mengenaskan, jauh dari cahaya Islam. Naudzubillah. Semoga Alloh senantiasa menjaga hati orang-orang yang beriman dan berpegang teguh atas keislamannya.
Bulan Ramadhan adalah bulan metamorfosa, madrasah tempat seorang muslim untuk memperbaiki akhlak, serta memperbaharui ikatan-ikatan Islam pada dirinya. Hikmah Ramadhan membuat kita berupaya mampu menempa dan menahan diri dalam mengendalikan penjara hawa nafsu serta menambah kepedulian dalam berbagi kebahagiaan kepada saudara-saudara kita. Bulan Ramadhan bukan sebagai sarana untuk menanamkan benih-benih keacuhan, dan membebaskan jiwa untuk berbuat sesukanya hingga aksi kemaksiatan merajalela. Hanya diri kita sendiri yang mampu untuk mengendalikan diri terhadap amarah, rasa kecewa, dan keterbatasan dalam mengatasi masalah. Pintu-pintu hidayah masih terbuka lebar untuk orang-orang yang ingin menyucikan dirinya.
Alloh SWT berfirman dalam QS Ali Imran (3): 131 – 135, “Dan peliharalah dirimu dari api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir. Dan taatlah kepada Alloh dan Rasul agar kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertakwa (yaitu) orang-orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Alloh mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan, dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, (segera) mengingat Alloh, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Alloh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedangkan mereka mengetahui.”
Begitu banyak hikmah yang kita dapatkan saat berpuasa secara jiwa dan raga.  Ya. Tak sekedar untuk menahan lapar dan dahaga saja, tetapi lebih bermakna untuk mengendalikan penjara nafsu dan menyucikan jiwa. Insya Alloh, derajat ketakwaan semakin meningkat dan hubungan kita terhadap Alloh SWT dan sesama menjadi lebih dekat saat kita bersungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa di bulan suci ini.

An Maharani Bluepen
08 Ramadhan 1433 H

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Kopi-RAM [3]"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver