Menyalakan Lentera Jiwa

Bismillahirrahmanirrahiim...

Dua nikmat yang sering terlupakan manusia adalah nikmat kesehatan dan kesempatan. Alhamdulillah, dalam kesibukan kerja yang menyita waktu, An bisa berkesempatan menulis pada edisi "The First Give Away" yang diselenggarakan Momon, sahabat kecil An yang selalu memberikan kejutan.  [info lomba]


Dalam kesempatan ini, An ingin menuangkan episode kehidupan An yang mungkin bisa menjadi wadah inspirasi bagi pembaca sekalian…


Peta Mimpi
Pernahkah membuat peta mimpi atau alur pencapaian hidup? Dalam peta mimpi itu ditempuh menjadi beberapa episode jangka waktu: pendek, menengah, dan panjang. An terinspirasi oleh mahasiswa berprestasi nasional, Danang A.P yang menulis rangkaian seratus mimpinya di secarik kertas kemudian ditempelnya di dinding kamar. Dengan modal ikhtiar dan doa yang sungguh-sungguh, ia mampu meraih mimpi-mimpinya satu per satu. Ia berhasil mendapatkan beasiswa luar negeri, dan mendokumentasikan diri sebagai mahasiswa berprestasi nasional.  

Sejak mengetahui hal tersebut, An bereskperimen untuk menuliskan mimpi dalam sebuah kertas, laptop, ataupun memvisualisasikannya dalam bentuk gambar. Sebuah tulisan memang menjadi alat pengikat semangat untuk mewujudkan mimpi secara nyata. Tak terduga, Alloh memberikan alur peta mimpi yang berbeda dari perkiraan An. Yap! An menempuh perjalanan cita-cita yang membuat An semakin bersyukur. Walaupun tak sesuai harapan, An yakin inilah rangkaian mimpi terbaik untuk dilalui. [visualisasi mimpi An]

Skenario Alloh memang Maha Indah
Sehabis lulus kuliah, banyak pilihan dan tawaran pekerjaan yang menjanjikan. Ibu An menginginkan An untuk menjadi pegawai swasta/ negeri di kantoran pada umumnya. Sebuah pilihan yang sulit bagi An, karena tak sesuai dengan lentera jiwa. An ingin memerdekakan diri sebagai 3 P [Pengajar, Penulis, dan Pengusaha]. An begitu menyukai dunia pendidikan, kepenulisan, dan kemandirian usaha. An ingin menjadi guru, tenaga pendidik, sekaligus menjadi penulis yang menerbitkan buku-buku inspiratif serta wirausahawan yang menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

pengalaman An mengajar
Berbagai lamaran pekerjaan yang sesuai dengan lentera jiwa, An masukkan seluruhnya. Bahkan, lowongan pengajar muda di Indonesia Mengajar (IM) membuat optimisme An bangkit kembali. Mengajar di daerah terpencil dengan pengalaman berharga. Wah, tak bisa dibayangkan bagaimana rasanya. Di sisi lain, banyak teman An yang mengambil beasiswa S2, An malah memilih untuk memasukkan lamaran menjadi pengajar muda di IM. Seusai memasukkan berkas via online, An memohon restu dari ibunda. Namun Ibu menolak secara mentah-mentah dan tidak memperbolehkan An untuk meninggalkan dirinya. An merasa putus asa dan Alloh Mendengarkan doa Ibu An. An tidak diterima seleksi pertama IM. Rasanya begitu kecewa, namun langkah An tak boleh berhenti sampai di sini.

Sampai suatu ketika, ada lowongan untuk menjadi enumerator dalam riset kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Alhamdulillah, Alloh memberikan kesempatan kepada An untuk bergabung dalam riset ini. An berkerja selama sebulan dengan enumerasi yang sangat lumayan, sekitar lima juta. Perjalanan riset memberikan harga ilmu dan pengalaman yang lebih berharga daripada enumerasi yang diberikan. Kebetulan saat itu bertepatan dengan bulan suci (1432 Hijriyah). An sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat sangat beruntung karena dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama bangku perkuliahan.

Meskipun riset berakhir, kesibukan An tak berakhir saat itu. An membantu pekerjaan dosen di kampus untuk menjadi asisten praktikum sekaligus tenaga administrasi. Membantu pekerjaan dosen bukanlah amanah yang mudah bagi An. Begitu banyak administrasi yang harus diselesaikan dan dikerjakan dengan hati lapang. Kadang harus menerima banyak kritikan tajam, dan sasaran amarah dosen yang tak jelas. Selama setengah tahun An bertahan di kampus dan merasakan bagaimana lika-liku kehidupan dosen. Ternyata cukup complicated, dan sangat berbeda jika dibandingkan dengan tenaga pendidik (guru). Ada perbedaan yang cukup signifikan antara peran dosen dan guru. Seorang dosen bisa berarti menjadi guru, namun seorang guru bukan berarti menjadi dosen. Sasaran keduanya pun berbeda; kalau dosen mengajar kepada anak-anak remaja yang menginjak dewasa, sedangkan guru mengajar kepada anak-anak yang masih dalam masa keemasan untuk diasah pengetahuannya. Lebih singkatnya, An lebih menyukai dunia anak-anak dan lebih tertarik untuk menjadi seorang guru yang mengajar murid-muridnya dengan sepenuh cinta.
:) Sampai suatu ketika, An memasukkan lamaran di SD IT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) di daerah Mijen, Semarang.

Seusai mengundurkan diri dari kampus (resign), keinginan menjadi guru menjadi tak tertahankan. Apalagi saat itu Ibu mendukung pilihan An untuk menjadi seorang guru. Syukur tak terkira saat lolos seleksi administrasi. Sebelumnya, An juga tes di lembaga bimbingan belajar islami di Bogor. Prospek pekerjaan di sana juga cukup menjanjikan dengan enumerasi yang cukup lumayan, sekitar tiga juta. Ibu juga mendukung An atas pilihan tersebut. Namun sistem pekerjaannya kontrak dua tahun dan tidak boleh menikah selama masa kerja. Hal inilah yang memberatkan An untuk memilihnya. An sudah lolos seleksi pertama untuk pilihan pekerjaan guru di Mijen dan di bimbel di Bogor. Tinggal nunggu pengumuman interview saja dari kedua pekerjaan itu. Tiba-tiba, ada panggilan pekerjaan yang tak terduga sebelumnya. Ya! An diterima di NGO/ LSM Kesehatan TB Paru di Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Hyum-hyum, semakin banyak pilihan membuat An semakin bimbang dan merenung.. Ya Rabb..pilihan mana yang harus An ambil? Kondisi jiwa An benar-benar gelap gulita.

Apakah An harus menyalakan lentera jiwa untuk menjadi guru atau idealis mengikuti pekerjaan yang sesuai dengan bidang kesehatan? An mencoba istikharah, dan meminta petunjuk dari Alloh.. An juga memohon pertimbangan dari Ibu. Tentunya, beliau lebih memilih An untuk menjadi pegawai kantoran.. Hyum-hyum.. Namun, Ibu memberikan kesempatan kepada An untuk memilih meski dengan pertimbangan yang lebih bijak bahwa beliau ingin An tetap dekat dengan beliau karena An anak bungsu yang sangat disayanginya. An mencoba pasrah, mendekatkan diri kepada Sang Maha Mendengarkan Doa. Ya Rabb.. An butuh petunjuk-Mu..

Bismillah, dengan segala pertimbangan, An memilih berkerja di LSM Kesehatan. Sistem pekerjaannya adalah kontrak per tahun. Jadi, bisa dilanjutkan atau tidak sesuai dengan keinginan. Waktu berkerjanya dari Senin s/d Jum'at, jam delapan s/d lima sore, seperti pekerjaan kantoran lainnya. Pekerjaannya sangat ideal dengan bidang kuliah An; untuk mengevaluasi, memantau perkembangan penyakit TB Paru di Provinsi Jateng, serta mengevaluasinya. Di sini An mendapatkan keluarga baru, sahabat baru, tentunya dengan ilmu dan pengalaman hidup yang lebih berharga dari pekerjaan sebelumnya. Meskipun tak sesuai dengan suara hati, An mencoba untuk menjadikannya sebagai lentera jiwa. Ya. An mencoba meluruskan niat dengan berkontribusi di dunia kesehatan ini.

An masih ingat dalam ayat cinta-Nya yang menyejukkan;
“..tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu , padahal itu tidak baik bagimu. Alloh Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [QS Al Baqarah: 216]”

Dan tahukah, Kawan..Alloh Menyelipkan hikmah manis untuk alasan An menerima pekerjaan ini. Dari pekerjaan ini, An bisa juga menyelipinya dengan kegiatan 3 P [Pengajar, Penulis, dan Pengusaha]. An masih bisa menjadi penulis aktif di dunia maya, pengajar les privat untuk adik-adik yang membutuhkan, ataupun pengusaha modul di kampus. Deretan mimpi lainnya juga berhasil diwujudkan satu per satu. An bisa menabung untuk naik haji, untuk pendidikan An dan anak-anak An di masa mendatang :) Di balik itu semua, ada kunci keikhlasan yang harus diberikan. Tentunya bersama kekuatan doa dari Ibunda yang senantiasa mendukung dan memberikan dorongan spiritual dalam kehidupan An [Skenario Alloh Pasti Lebih Indah].


Pengalaman Spiritual
my mom and I
Cinta tanpa syarat yang diberikan Ibunda mampu membuka cakrawala An untuk mengerti kehidupan. Ada pengorbanan darinya yang tak sanggup dibayarkan oleh An sepanjang masa. An dilahirkan secara abnormal (operasi caesar) dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Pada masa kepahitan Ibu, justru perhatian dan cinta seorang anak bisa menyembuhkan luka di hatinya. Doa anak yang shaleh untuk orang tua tercinta memang sebagai bekal untuknya yang terus mengalir sampai alam akhirat. Doa ibu yang sholeh-pun selalu diijabah oleh Sang Maha Cinta. Ada peristiwa sakral yang membuat An memahami bahwa ada muara surga di telapak kakinya. Intinya, apabila seorang anak menolong Ibunya dalam masa kekurangan, Alloh pasti menggantikan dengan sesuatu yang terbaik dan menolong anak tersebut menyalakan lentera jiwa dalam karunia-Nya yang melimpah. Percayalah..

Barang siapa yang meminjami Alloh dengan pinjaman baik, maka Alloh melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Alloh menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan..(QS Al Baqarah: 245)”

An Maharani Bluepen
21 Syawal 1433 Hijriyah

Read Users' Comments (22)

22 Response to "Menyalakan Lentera Jiwa"

  1. Ihtada Yogaisty, on 8 September 2012 pukul 10.25 said:

    subhanallah... Kisahnya bagus mbak an... Keep istiqomah and keep writting. :)

  2. Ila Rizky, on 8 September 2012 pukul 10.43 said:

    bagus kisahnya, mba an. kalo aku juga belum diijinkan ortu pasti ada aja kendalanya. hehe. tapi kalo udah dibolehin, wuss wusss cepet deh tuh impiannya tercapai. btw, mbak di dinkes prov ya? wahh, keren tuh! aku pernah magang di sana. seneng sama orang-orangnya, udah kayak keluarga sendiri hehe, apalagi kalo waktu sholat pasti musholanya ruameee, selalu diajak sholat tepat waktu, itu yang bikin seneng :D

  3. An, on 8 September 2012 pukul 13.57 said:

    aamiin..insya Alloh, masih bersemangat menulis ;)

  4. An, on 8 September 2012 pukul 13.59 said:

    iya, mbak Ila..saya di KNCV, LSM Kesehatan Dinkes Prov. Jateng. Suasana agamis di sini sangat terasa. Apalagi sewaktu Ramadhan kemarin ada kultum tiap hari..
    Mbak Ila dulu pernah magang di dinkes prov, yaa? wah, anak kesehatan juga ternyata..salam kenal.. :)

  5. Hasana Annas, on 8 September 2012 pukul 16.27 said:

    kisah yang menyentuh...hiks :")
    Harus selalu semangat menjadi penolong ibunda, insya alloh surga dapat diraih ^^

  6. An, on 8 September 2012 pukul 16.39 said:

    aamiin..terima kasih atas doa dan semangatnya, mbak Hasana Annas... :)

    ibu An menjadi tonggak semangat dan harapan yang tak pernah padam..begitu pula dengan Ayah kandung An :)

  7. Yustia Hapsari, on 8 September 2012 pukul 19.21 said:

    Subhanallah.. kisah yang hampir mirip denganku..^_^ Tapi ada hal2 privasi yang belum bisa Yus share lewat blog..^_^ Insyaallah kapan2 Yus tulis deh...

  8. Yustia Hapsari, on 8 September 2012 pukul 19.38 said:

    Subhanallah.. resolusi yang dasyat! Semoga dimudahkan oleh Allah untuk mencapainya. Ada beberapa kemiripan saya juga ingin mengembangan taman bacaan yang telah kami rintis. Mimpi ingin mempunyai pabrik batu bata bersama suami pun semakin mengakar dan menginternalisasi di dalam hati dan pikiranku..^_^ 2017.

  9. Niken Kusumowardhani, on 9 September 2012 pukul 06.15 said:

    Saat memasrahkan hidup pada Allah... jalan pun terasa mudah.
    Terinspirasi sekali dengan semangat dan keistiqomahannya mbak...
    Selamat buat anugrah hidup yg diberikan Allah.
    Semoga sukses ya dengan GA-nya

  10. Annur Shah, on 9 September 2012 pukul 08.41 said:

    masya Allah begtu indahnya pada akhirnya. Cerita jalan pilihan hidup memang begtu terjal walaupun akhirnya smw mdnapt restu terindah.

    kisah yg inspiratif sekali mba, salam kenal yah. 3P
    HEHE 3P Keren bgd, bakat / potensinya mb luar biasa sekaleee bersyukur sekale... pasti.

  11. Monika Yulando Putri, on 10 September 2012 pukul 08.21 said:

    Aniaaaa.... salam buat ibumu ya, kangen masakannya yg lezat hihi...
    maaf kmrn pas lebaran ga sempet maen....

    makasih ya an udah ikutan ^^

  12. An, on 10 September 2012 pukul 19.04 said:

    ayo, mbak Yus..saling berbagi kisahnya, yaa...An penasaran, niih

  13. An, on 10 September 2012 pukul 19.12 said:

    aamiin..aamiin...makasii doanya, ya, mbakk....

    ihiiir..
    semoga harapan mbak Yus segera terpenuhii

  14. af.umara, on 10 September 2012 pukul 20.48 said:

    restu orang tua, hal penting yang perlu dipertimbangkan juga dalam meniti karir :)

  15. An, on 11 September 2012 pukul 00.31 said:

    iya, mon...pasti ku salamkan ^_____^

    ayo, kapan-kapan maen ke rumah lagi, lho, Mon...

  16. An, on 11 September 2012 pukul 00.32 said:

    Alhamdulillah...segala puji bagi Alloh Yang Telah Memberikan sejuta karunia..

    *kesyukuran menjadi point penting dalam menerima setiap kondisi, ya, mbak :D

  17. An, on 11 September 2012 pukul 00.34 said:

    makasiii atas apresiasinya, mbak Annur...
    siip, keep our istiqomah :D

  18. An, on 13 September 2012 pukul 09.33 said:

    iyaa, mbak Nisaa'..Ridho-Nya ALLoh tergantung ma Ridho Ibu :)

  19. outbound Malang, on 15 September 2012 pukul 10.59 said:

    salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

  20. An, on 15 September 2012 pukul 20.51 said:

    yap, jujur merangkaikan mimpi dengan modal ikhtiar dan doaa.. :D

  21. Aisyah Fathiyah-Tuti Wartati, on 28 September 2012 pukul 10.36 said:

    Assalamu'alaikum, salam kenal mb An, ana penghuni br di blog, akhir2 ini baru terinspirasi untuk menulis. kisah mb An termasuk menginspirasi ana, do'akan ya smg ana terus semangat menulis, oya ana jg mohon bantuan untuk mempercantik blog krn blognya masih sangat sederhana, maklum masih amatiran ^_^

  22. An, on 21 Oktober 2012 pukul 21.01 said:

    wa'alaykumsalam..
    alhamdulillah, dapat saudara di sini :)
    sami-sami, mbak Tuti..
    yuuk, kita belajar menulis bareng dan saling menuangkan kisah inspirasi

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver