Menguras Hati
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Menguras hati tidak mudah seperti menguras bak mandi. Perlu ada upaya keras untuk membersihkannya, supaya noda-noda hati hilang.. Yaa, meski tidak hilang sepenuhnya, setidaknya bisa mengurangi segala endapan yang ada.
Kamu pasti terkejut atas percakapan kemarin. Aku-pun merasa kaget sendiri dengan ucapanku. Kenapa tiba-tiba mengungkapkan filosofi itu? Akhirnya aku merasa aneh sendiri. Aku tak bisa menyembunyikan lagi. Aku hampir menangis. Alhamdulillah, bendungan air mata tidak jadi tumpah. Aku mengakui segala kesalahanku. Kau-pun demikian. Kita sudah saling memaafkan. Aku ingin komunikasi kita kembali normal. Yaa.. Ini bukan sekedar moment lebaran yang bisa dijadikan ajang maaf-maafan. Bukan itu. Ada sesuatu yang mendorongku untuk mau berbincang denganmu. Meski itu harus menghabiskan pulsamu. Haha. Aku benar-benar sulit menahannya. Sedangkan kau tetap menyembunyikan alasan-alasan itu..
Hai, hatiku..
Ketika kau sudah dibersihkan,
Kau akan kotor kembali dengan debu yang masuk
Aku memang bukan malaikat
Aku hanya manusia biasa yang memiliki segala kekurangan, kesalahan, dan kebodohan
Aku memiliki nafsu
Aku memiliki cinta. .
Aku memiliki rasa benci
Aku merasakan segala hal yang membuatku rapuh dan semangat kembali..
Aku ingin membersihkanmu setiap hari
Aku ingin menjagamu biar tetap suci
Aku ingin agar Tuhan turut menguatkanmu supaya aku tetap berada di jalan-Nya,
tetap berprasangka baik kepada-Nya
Bersabarlah, hatiku..
Kebahagiaan itu pasti datang dalam waktu yang tepat dan terbaik
Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui
Dia Maha Baik
Dia Maha Pengasih dan Penyayang
Kau hanya perlu percaya terhadap ketentuan terbaik-Nya
Keep cheer up, ya (^o^)/
An Maharani Bluepen
Syawal 1435 H
Menguras hati tidak mudah seperti menguras bak mandi. Perlu ada upaya keras untuk membersihkannya, supaya noda-noda hati hilang.. Yaa, meski tidak hilang sepenuhnya, setidaknya bisa mengurangi segala endapan yang ada.
Kamu pasti terkejut atas percakapan kemarin. Aku-pun merasa kaget sendiri dengan ucapanku. Kenapa tiba-tiba mengungkapkan filosofi itu? Akhirnya aku merasa aneh sendiri. Aku tak bisa menyembunyikan lagi. Aku hampir menangis. Alhamdulillah, bendungan air mata tidak jadi tumpah. Aku mengakui segala kesalahanku. Kau-pun demikian. Kita sudah saling memaafkan. Aku ingin komunikasi kita kembali normal. Yaa.. Ini bukan sekedar moment lebaran yang bisa dijadikan ajang maaf-maafan. Bukan itu. Ada sesuatu yang mendorongku untuk mau berbincang denganmu. Meski itu harus menghabiskan pulsamu. Haha. Aku benar-benar sulit menahannya. Sedangkan kau tetap menyembunyikan alasan-alasan itu..
Hai, hatiku..
Ketika kau sudah dibersihkan,
Kau akan kotor kembali dengan debu yang masuk
Aku memang bukan malaikat
Aku hanya manusia biasa yang memiliki segala kekurangan, kesalahan, dan kebodohan
Aku memiliki nafsu
Aku memiliki cinta. .
Aku memiliki rasa benci
Aku merasakan segala hal yang membuatku rapuh dan semangat kembali..
Aku ingin membersihkanmu setiap hari
Aku ingin menjagamu biar tetap suci
Aku ingin agar Tuhan turut menguatkanmu supaya aku tetap berada di jalan-Nya,
tetap berprasangka baik kepada-Nya
Bersabarlah, hatiku..
Kebahagiaan itu pasti datang dalam waktu yang tepat dan terbaik
Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui
Dia Maha Baik
Dia Maha Pengasih dan Penyayang
Kau hanya perlu percaya terhadap ketentuan terbaik-Nya
Keep cheer up, ya (^o^)/
An Maharani Bluepen
Syawal 1435 H
butuh berapa lama itu utk menguras hati? :D
blogwalking di minggu pagi, tetap semangat, dan tetap percaya bahwa Allah akan memberikan yg terbaik di waktu yg paling tepat.. :)
Terima kasih, dek JIM :-D
Berapa lama, ya?
Mungkin lebih lama daripada menguras bak mandi.. Hihi