49 Days, “Air Mata Ketulusan”

Resensi Film: 49 Days
Oleh: An Maharani Bluepen
                  
·         Title               : 49 Days
·         Producer      : Choi Moon Suk
·         Director        : Jo Young Kwang
·         Screenwriter: So Hyun Kyung
·         Cast               :
Lee Yo Won as Song Yi Kyung
Nam Gyu Ri as Shin Ji Hyun
Kim Yoo Bin as young Ji Hyun
Jo Hyun Jae as Han Kang
Bae Soo Bin as Kang Min Ho
Jung Il Woo as Scheduler / Song Yi Soo
Seo Ji Hye as Shin In Jung



Al waqtu huwa al hayah, waktu adalah kehidupan. Memang benar apa yang disampaikan oleh Imam besar kita, Hasan al Banna. Waktu mengindikasikan kehidupan. Tiap detiknya berjalan maju dan bergerak dalam arus yang ditentukan oleh Sang Maha Pencipta. Demi masa...Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran (QS Al ‘Ashr:1-3). Tak perlu kita ragu akan janji-Nya dalam ayat cinta tersebut. Jika tak ingin merugi, maka manfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin. Lalu, berikanlah nilai kemanfaatan dari setiap waktu yang dilalui.

Selama sepekan ini, saya mengikuti alur kisah “49 Days”, film drama Korea yang membuat saya berkaca-kaca. Betapa tidak? Bukan kisah percintaannya yang membuat saya berlinang air mata, namun dari kesungguhan tokoh yang berusaha untuk memanfaatkan waktu yang ada. Kisahnya bersifat fiksi, complicated, dan sulit ditebak untuk setiap episodenya. Berbagai sisi komedi-pun menjadi bumbu pelengkap cerita.
Pertama, saya tertarik menyaksikan film korea ini karena ada tokoh utama The Queen of Seon Dook. Pasti kalian tahu nama orangnya. Yaa. Dialah Lee Yo Won Kali ini dia berperan sebagai Yi Kyung, tokoh utama yang memiliki kehidupan yang ‘tragis dan miris’. Ia dibesarkan dalam panti asuhan yatim-piatu kemudian kehilangan kekasih yang sangat dicintainya. Selama lima tahun ditinggal oleh kekasih, hidupnya tanpa arti sehingga ia putuskan untuk bunuh diri di seberang jalan. Namun hal itu tidak terlaksana karena ia tertolong oleh Dokter Noh. Di balik gagalnya usaha Yi Kyung bunuh diri, timbul kecelakaan beruntun yang membuat Ji Hyun koma dan rohnya bergentayangan.

Saat itu, roh Ji Hyun bingung dan bertemu dengan malaikat maut yang bernama Yi Soo. Malaikat maut itu berwajah tampan dan memakai cara unik ketika mencabut nyawa manusia. Ia mengendarai motor balap dan memeriksa daftar kematian orang yang terjadi di hari ini dengan ponsel (agak aneh kisahnya, namanya juga fiksi, hehe...) Kebetulan saat itu ada orang yang meninggal ketika Yi Kyung mencoba bunuh diri namun akhirnya gagal. Begitu pula dengan Ji Hyun, tubuhnya dilarikan ke rumah sakit dan dirawat opname karena mengalami ‘dead brain’.

Ji Hyun pun merasa ragu apakah dirinya sudah meninggal atau belum. Kemudian Yi Soo menjelaskan bahwa ia masih hidup namun mengalami koma dan rohnya masih bergentayangan. Ia memberikan pilihan kepada Ji Hyun; pilihan untuk mati sekarang juga atau memilih untuk hidup. Namun, Ji Hyun bersikeras memilih untuk hidup karena ia tak ingin kehilangan orang yang sangat dicintainya. Apalagi, sebentar lagi ia akan menikah dengan Min Ho. Untuk itu, sang malaikat maut memberikan syarat agar bisa kembali lagi ke raganya, yaitu dengan mengumpulkan tiga tetes air mata yang bersifat tulus, bukan berasal dari saudara kandung ataupun orang tua, selama 49 hari. Kenapa harus 49 hari? Sang malaikat maut-pun tak menjawabnya. Ji Hyun yang bersifat sanguinis dan polos itu mengiyakan. Ia optimis untuk mendapatkan air mata itu dalam waktu singkat. Ia meminjam tubuh Yi Kyung untuk berjuang mendapatkan air mata ketulusan. Namun, ternyata orang-orang yang kelihatan mencintainya tak begitu tulus mencintainya......

Kedua, nilai hikmah yang tersirat dalam film ini begitu apik. Hmm. Waktu memang tak bisa berputar kembali, tak dapat mengikuti keinginan manusia untuk kembali masa lalu. Waktu pun tak bisa diajak berkopromi saat manusia ingin mengetahui masa depannya. Ia hanya bergerak mengikuti kehendak Sang Maha Khalik, Sang Pengatur Alam Semesta dengan penuh rahmat. Maka dari itu, Tuhan membuat takdir manusia menjadi misteri dan terikat oleh kehadiran waktu. Dalam film ini pun terselip dialog yang cukup unik. “Ketika manusia sudah mengetahui kapan waktunya berakhir, maka tak ada usaha yang berarti. Ia tak mengenal rasa optimis dan rasa putus asa dalam kehidupannya,” ucap sang malaikat maut.

Ketiga, film ini mengajarkan saya tentang makna ‘ketulusan’. Seberapa besar ketulusan kita saat melihat orang yang kita cintai menikah dengan orang lain? Seberapa besar ketulusan kita saat kehilangan orang yang benar-benar kita cintai karena dipisahkan oleh kematian? Dan lebih hebat lagi, seberapa besar ketulusan kita saat membantu sahabat kita yang ‘terjatuh’ dalam lilitan ekonomi kemudian ia sendiri yang menkhianati diri kita? Dunia memang penuh misteri. Saat ujian datang, kadang ketulusan seseorang-pun terkotori. Niatnya menjadi berubah haluan, tak semurni dan sebaik apa yang dikehendaki. Semuanya terangkum dalam adegan film ini. Seberapa harga ketulusan dapat terasakan di film ini.

Alloh, Tuhan yang Paling Baik Rahmatnya, memberikan sejuta kesempatan bagi makhluk-Nya untuk memperbaiki diri sepanjang waktu. Tak perlu menunggu akhir tahun kita harus bermuhasabah dan memperbaiki diri. Setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik adalah waktu yang elok untuk memperbaiki diri. Ketulusan untuk menghargai waktu dengan amalan-amalan terbaik, bisa menjadi bekal kita pada hari akhir kelak. Karena kematian bukanlah akhir dari segalanya (death is not an end, it's a begining). Di sinilah awal kehidupan ‘sesungguhnya’ manusia untuk menemui Sang Pencipta. Apakah kita ingin menghadap-Nya dengan wajah berseri-seri atau sebaliknya, dengan wajah bermuram durja?

:)

Ditulis dengan penuh kehangatan....
31 Desember 2011 – 5 Safar 1433 H -
Resensi selengkapnyaa:

Read Users' Comments (0)

0 Response to "49 Days, “Air Mata Ketulusan”"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver