Salim A Fillah, "Jalan Cinta Para Pejuang"


Resensi Buku:
Jalan Cinta Para Pejuang
Oleh An Maharani Bluepen
Penulis            : Salim A. Fillah
Penerbit          : Pro-U Media, Yogyakarta
Tahun             : 2008
Cetakan          : ke-5 Juni 2011
Halaman        : 344 hlm
Ukuran           : 14x20 cm
Harga             : 37.500
Hidup tanpa cinta bagaikan raga tanpa jiwa. Jika Alloh, Sang Maha Cinta tak memberikan pemahaman cinta kepada manusia, maka manusia tak akan mengenal rasa damai. Hatinya mungkin terselimuti kedengkian dan kemuraman. Apakah makna mencintai dan dicintai sehingga timbul rasa memiliki? Ada yang salah menafsirkan makna cinta, namun ada pula yang menghayati sebagai rasa fitrah yang harus dijaga kesuciannya. Kita bisa bercermin kepada sejarah kehidupan generasi Rabbani; mulai dari zaman Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SAW, para shobiyah, keluarga rasul dan imam besar. Mereka adalah teladan mulia dalam menjaga kesucian cinta kepada Sang Maha Pencipta. Tak gentar. Tak goyah. Bahkan, syaithan pun merasa lelah menggoda mereka. Mereka itulah para pejuang yang melewati areal ujian dengan kesungguhan hati, bahwa Alloh bersama orang-orang yang sabar dan senantiasa mencintai segala sesuatu karena-Nya.
Ada banyak buku yang mengkaji soal cinta. Cinta kepada Rabb, sesama, dan makhluk alam semesta. Tidak seluruhnya mengkaji secara terpadu dan komprehensif. Berbeda dengan buku yang ditulis oleh Salim A. Fillah, berjudul “Jalan Cinta Para Pejuang (JCPP)”. Buku ini pernah direkomendasikan oleh teman seperjuangan saya saat mengikuti dauroh ilmi pada tahun 2009. Namun pada akhir Desember 2011 saya baru membaca dan memahaminya. Sebelumnya, saya juga pernah membaca sekilas dalam kutipan sub-bab yang dipublikasikan oleh teman fb. Saat itu dia mengutip bagian judul sub-bab buku yang berjudul, “Mencintai Sejantan Ali.” Judul dan isinya cukup menarik dan juga cerdik. Saya semakin penasaran oleh bagian sub-bab lainnya. Kemudian sahabat saya di Sukoharjo-pun, mengingatkan saya tentang buku ini. Ia mengutip kata-kata inspirasi dari buku JCPP. Maka, saya putuskan untuk membeli buku JCPP buah karya Salim A. Fillah pada acara pesta book fair di Kota Semarang pada tanggal 4 Desember 2011 dengan mendapatkan diskon 20%.
Cukup lama saya membaca buku yang berhalaman 344. Kali ini, saya tidak mentargetkan untuk membacanya secara kilat, namun memahami pada setiap episode yang terlewat. Saya-pun mengikuti saran penulis untuk meloncati bagian bab yang ingin saya telusuri. Waktu pagi adalah waktu yang fresh untuk membaca. Selain itu, saya sempatkan membaca saat jeda istirahat sebelum menutup mata dan melepaskan penat seusai berkerja seharian.
Buku ini berisi episode perjalanan yang terdiri dari tiga langkah dalam memahami cinta sesungguhnya. Langkah pertama diawali dengan “Dari Dulu Beginilah Cinta”. Lalu, langkah kedua berisi tentang “Dunia Kita Hari ini.” Langkah terakhir menuju terminal “Jalan Cinta Para Pejuang” yang bermuatan visi, gairah, nurani, dan sikap disiplin. Setiap isi pembahasannya mudah dicerna walau seringkali penulis menggunakan bahasa tingkat tinggi (hiperbola). Tak bisa satu kali untuk memahami satu episode yang ada, namun perlu berkali-kali dalam membacanya. Alhamdulillah, saya menamatkan buku JCPP selama 26 hari dengan semangat yang luar biasa ^^. Sudah tak sabar rasanya untuk mengaplikasikan ilmu dari buku ini dalam kehidupan sehari-hari. Yap. Karena setiap hari adalah pembelajaran dan perjuangan untuk membangun cinta dalam diri. Oleh karena itu, bersabarlah dan bersyukurlah atas anugerah cinta yang kita miliki.
:D
Hari pertama tahun masehi 2012..
>> pagi-pagi sudah mendapatkan siraman rohani
di sana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi
lalu di sepertiga malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati
teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiadaban,
menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki,
walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah
tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang



klik web Pro-U:

http://proumedia.co.id/belanja-buku/details/49/6/motivasi/jalan-cinta-para-pejuang

Read Users' Comments (4)

4 Response to "Salim A Fillah, "Jalan Cinta Para Pejuang""

  1. rusydi, on 1 Januari 2012 pukul 21.38 said:

    pasti ini blognya aktvis kampus ya. keliatan dari bahasa dan rujukannya, kalo gak salim a fillah ya anis matta ya hasan albana. sebagai pengurus dewan syariah PKS yogya, salim memang sudah sejak awal menulis bertema cinta, dan kader2 bakal gak ketinggalan ama karya2 qiyadah mereka. semoga sukses

  2. An, on 13 Januari 2012 pukul 05.19 said:

    ndak juga, Pak...saya cuma alumni mahasiswa biasa yang ingin menulis dan menulis..
    :)

  3. Aisyah Fathiyah-Tuti Wartati, on 26 Januari 2013 pukul 17.51 said:

    subhanallah benar2 meresap ke hati membacanya, sebenarnya ana uda baca di th 2009 tp dulu pinjam, trus pengen baca lagi akhirnya beli kemarin pas IBF di jogja diskon juga 50% ^_^

  4. An, on 28 Januari 2013 pukul 16.31 said:

    wah, bersyukur sekali bisa dapat diskon setengah harga, mbak....

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver