[F-24] Fase ke- 24

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim

kejutan pagi dari Dessy
Langit fajar masih kelabu dan hujan tadi malam masih membekas di jalanan. Tak ada sinar purnama atau lautan bintang yang menerangi pergantian waktu. Alhamdulillah, rasa ketenangan muncul kembali usai shalat Shubuh. Tak ada hawa ngantuk ataupun rasa malas. Semuanya beralih menjadi rasa kerinduan. Menghidupkan shalat jama’ah di masjid, merasakan ketenangan Fajar. Lagi-lagi, QS Ar Rahman menjadi backsound murottal yang menambah kesejukan di pagi ini.

Sesampai di rumah, aku mendapatkan salam hangat dari rekan kerjaku yang juga milad di hari yang sama. Namanya Bu Ratna, beliau orang Surakarta. Beliau juga tak menyangka, bahwa hari miladku sama dengan dirinya. SMS kedua diberikan oleh bosku yang penuh perhatian. Beliau ternyata mengingat satu-per satu hari lahir karyawannya. Aku belajar banyak dari mereka tentang bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik. Semuanya butuh pembelajaran dan proses yang bertahap.

Pada umumnya, hari milad memang dianggap 'istimewa' oleh sebagian besar orang. Secara sederhana aku memaknai hari milad sebagai refleksi akan berkurangnya usia. Sudah berapa banyak target amalan yang sudah tercapai? Apa saja upaya perbaikan yang diperlukan untuk menjadi insan yang bermanfaat? Dan yang terpenting, amalan apa saja yang sudah dilakukan sebagai bekal di yaumul akhir kelak. Renungan tentang masa awal kelahiran dan masa akhir kehidupan (dibaca; kematian) selalu membuat bulu kuduk berdiri dan tersengat kembali. Jangan sia-siakan waktu yang ada, ukhti.. 

Bacaan murottalku terhenti karena ada tamu yang datang pagi-pagi. Rupanya Dessy datang dan memelukku seraya memberikan bingkisan yang membuatku terkesan. Rupanya ia melengkapi sesuatu yang ku butuhkan. :) Sebelum ia pergi ke tempat lamaran saudaranya, ia menyempatkan diri untuk menengokku dan memberikan do'a yang tulus. Aku merasa terkejut dan tak tahu harus menangis atau tertawa. Aku merasa bahagia karena memiliki sahabat sepertinya. Kami sudah bersahabat sejak SMP (pernah satu kelas pas 3 SMP dan menjalani kebersamaan hingga masa kuliah). Selama masa kerja, kami jarang bertemu. Paling-paling bertemu pas hari raya atau moment hari besar lainnya. Menceritakan ini itu, termasuk soal ikhtiar penantian jodoh. hehehe.. Sudah fase ke-24, saatnya mempersiapkan diri untuk menjadi peran isteri dan ibu.

Selama aku milad, aku tak pernah sebahagia seperti ini. Aku belum pernah menjadi korban jail dari teman-teman SD hingga kuliah. Namun aku selalu mendapatkan kejutan hadiah dari mereka dari arah yang tidak disangka-sangka. Sebenarnya, aku tidak terlalu mengharapkan hadiah dari mereka. Mengingat hari miladku saja, rasanya aku begitu senang. Walau ku tahu, ada yang bilang kalo ucapan milad tidak sesuai dengan tuntunan Nabi. Tapi, salahkah jika mendo'akan sahabat kita yang berganti usia dan memberikan bingkisan sebagai tanda persahabatan?

Kata mama, hari ultah masa kecilku selalu dirayakan. Ada acara potong kue, bagi-bagi jajanan dan acara makan-makan. Seiring bertambah usia, aku merasakan perbedaan untuk memaknai hari milad. Aku memahami milad itu bukan sebuah perayaan tetapi sebuah peringatan tentang kematian. Semakin hari usia manusia semakin berkurang dan mendekati ajal yang tak tahu kapan datangnya. Kata mbak Tuti, kematian itu layaknya sebuah kepastian yang belum tahu pasti kapan terjadinya. Aku mengambil kesimpulan;
Manusia pada akhirnya akan mati. Namun proses kematiannya masih menjadi misteri. Begitu pula dengan nasib di masa depan; tentang jodoh, cita-cita dan harapan. Semuanya masih bersifat misteri dan belum pasti. Hanya bisa dibekali dengan do'a dan ikhtiar yang saling beriringan. Tak perlu takut tentang terjadinya masa depan. Hadapi masa kini dengan sebaik-baiknya. Menjadi manusia beriman, bermanfaat, dan bertakwa di sisi-Nya.
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Wassalaamu alayya yauma wulittu wa yauma amuutu wa yauma ub'atsu hayya..
(Dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali- QS19:33) 

Ya Rabb.. jadikanlah sebaik-baik umurku (agar menjadi amal yang terbaik) di akhir usiaku. Hariku yang terbaik adalah di hari saat aku bertemu dengan-Mu (kelak). 

Ada panggilan hati untuk melakukan sesuatu di fase ini. Yaa.. Sudah lama aku tak berkunjung ke panti asuhan dan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak. Alhamdulillah, Alloh memberikan kesempatan kepadaku dan para sahabat untuk berkunjung ke panti asuhan Ar Rifdah, bertepatan dengan hari lahirku ini. Jejak rekaman kami bisa dibaca di postingan selanjutnyaa.. :)

Ania Maharani
230213

Read Users' Comments (3)

3 Response to "[F-24] Fase ke- 24"

  1. Aisyah Fathiyah-Tuti Wartati, on 25 Februari 2013 pukul 09.28 said:

    Barokallah fii umrik ya ukhti...semoga sisa usia menjadi lebih bermakna...teriring doaku Ya Allah...ya Rahman...ya Rahiim... mudahkanlah semua urusannya...lapangkanlah rizkinya...pertemukanlah jodohnya...jadikanlah ia wanita sholihah yang akan membuat bidadari surga cemburu padanya...jadikanlah ia termasuk orang2 yang mewarisi surga Firdaus-Mu...aamiin...

  2. An, on 25 Februari 2013 pukul 16.30 said:

    aamiin yaa Rahiim...
    Terima kasih atas do'anya yang sangat maniis, mbak..
    saling mendo'akan, yaaa...
    :D
    peluk lagi dari jauuh..

  3. Aisyah Fathiyah-Tuti Wartati, on 2 Maret 2013 pukul 10.48 said:

    Insya Allah pasti ukhti...

    peluk lagi juga semakin erat dan hangat :)

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver