Udah Putusin Aja (Part 1)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim


dok. An
Pada episode bulan ini, saya ingin membedah buku Ustadz Felix Siauw yang berwarna pinky-pinky. Kau pasti tahu, teman. Buku ini terbit pertama kali pada bulan Februari 2013, dan sampai ke tangan saya pada bulan Juli 2013 lalu, sudah cetakan ke-7. Wow, dalam lima bulan saja sudah memasuki cetakan ke-7, ya! Buku ini menjadi best seller bagi kalangan remaja dalam memahami cinta, dunia pacaran dan isinya. Rujukan yang pas, deh, buat kamu yang ingin menjalin hubungan halal dengan si dia. Saya juga belajar banyak dari buku ini. Sebelas bab yang terdapat dalam buku UPA akan saya rangkum menjadi tiga tahap. Kalau kamu ingin tahu selengkapnya, bisa beli buku UPA #UdahPutusinAja di toko buku terdekat. Let’s enjoy read it!

Sebuah buku ditulis pasti memiliki latar belakang masalah yang perlu dikaji. #UdahPutusinAja ditulis oleh Ust. Felix Siauw sebagai keprihatinan beliau terhadap persoalan remaja yang semakin kompleks. Lihat saja mereka yang pacaran, sebagian besar adalah anak-anak yang belum cukup umur, dari seragam putih abu-abu sampai seragam merah-putih. Buku ini sengaja ditulis bagi pelaku pacaran karena orang yang berpacaran biasanya adalah orang yang belum siap untuk nikah. Dalam beberapa pembahasan, dikaji definisi cinta sejati dan bagaimana cara untuk melepaskan diri dari maksiat (semisal pacaran), dan bagaimana move on bagi yang telah menyudahi maksiat pacarannya. Pada awal buku, diselipkan surat elektronik  tentang dampak maksiat pacaran oleh kaum muslimah yang telah hilang kehormatannya. Jadi ngeri rasanya…

Gaya bahasa dan kemasan buku ini cukup menarik, teman. Selain deskripsi, ada gambar visual berwarna dari mbak Emeralda Noor Achni yang memudahkan pemahaman pembaca. Gambarnya lucu-lucu dan mengena di hati, deh! Makjleb, kalau orang Jawa bilang..

Pacaran itu… tanda dewasa atau beradegan dewasa?

#1 CINTA tak selalu indah, karenanya perlu KOMITMEN nikah :: Nafsu  tak perlu KOMITMEN, makanya pacaran hanya pentingkan rasa nikmat
#2 Sesuatu tanpa KOMITMEN, tanpa ikatan, biasanya disenangi lelaki :: Dia lakukan jika dia suka, ditinggalkan bila sudah tak suka
#3 Kenapa lelaki senang berhubungan tiada komitmen dan ikatan? :: Karena masa depan lelaki tak dinilai dari masa lalunya
#4 Tapi wanita tak sama dengan lelaki, kehormatannya tiada kembali dua kali :: Sungguh tak bijak bila wanita rela dengan hubungan miskin komitmen
#5 Lelaki dipilih karena masa depannya, sedangkan wanita dipilih dengan masa lalunya :: Perhatikan baik-baik agar tiada penyesalan!
#6 Saat kehormatan sudah direnggut, wanita kalang kabut :: Sementara lelaki tinggal kabur, lalu mencari korban lain
#7 Bagi lelaki yang sudah mendapatkan keinginannya, hilanglah daya pikat seorang wanita :: Itu terjadi bila hubungan tanpa KOMITMEN nikah
#8 Nafsu mengamputasi akal, sedangkan cinta menguatkan akal :: Nafsu tiada pikir hari esok, yang penting nikmat sekarang
#9 Untuk apa pacaran walau alasan perkenalan, bila wanita dirugikan? :: Lebih baik lagi, bila sadar diri belumlah siap, jangan mulai apa yang tak mampu diselesaikan
#10 Bila cinta, datangi walinya dan menikahlah :: Bila belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam.
Karena Islam adalah agama preventif, Allah melarang keras untuk mendekati zina, apalagi melakukannya. Maka Islam menutup semua jalan menuju perzinaan. Selain karena zina merupakan dosa besar di sisi Allah, perbuatan zina itu juga sangat merugikan.
 ==> Dalam pandangan Islam, pacaran adalah bagian dari aktivitas maksiat
    ==> Pacaran memang tidak selalu berakhir dengan Zina, namun setiap Zina selalu diawali dengan Pacaran
   ==> Tidak ada istilah pacaran dalam Islam, sebelum ikatan halal tercipta. Jadi, pacaran setelah nikah, boleh, dong :)

Banyak pengingat dari Rasulullah SAW dalam perkara berdua-duaan (khalwat) yang menjadi inti pacaran dan semua hubungan yang merusak remaja dan pemuda-pemudi Islam.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua.” [HR Ahmad]
“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita, karena sesungguhnya setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua [HR Ahmad, Ibn Hibban, At-Thabrani, dan Al Baihaqi]
1001 Alasan Berpacaran
#1 Pacaran itu menambah semangat belajar
#2 Pacaran itu menjalin tali silaturahiim
#3 Pacaran nggak ngapa-ngapain, cuma pegangan tangan, kok!
#4 Pacaran nggak ngapa-ngapain, cuma teleponan doang, kok!
#5 Pacaran cuma katakan ‘sayang’, ‘kangen’, dan kata gombal lainnya
#6 Pacaran itu tanda cinta, Allah kan memerintahkan manusia untuk mencinta?
#7 Pacaran kan buat dia bahagia, bukankah menyenangkan orang itu amal shaleh?
#8 Pacaran itu kan penjajakan pra-nikah
#9 Pacaran karena aku sayang padanya
#10 Kalau alasanmu, sobat? Kenapa engkau berpacaran? Alasan ke-10, ke-11 dan alasan ke-1001 lainnya pasti akan berbeda. Sejauh mana engkau memandang pacaran itu adalah hal yang normal dalam berhubungan.
**

Saya memang belum pernah memasang ‘status’ berpacaran. Dari SD sampai masa kerja, jika mengalami gejala cinta, cukup dirasakan diam saja. Cukup menyesakkan memang, bila belum siap menikah dan memendam perasaan terlalu lama. Kedekatan terhadap lawan jenis menjadi ‘alarm bahaya’ buat saya. Apakah seseorang yang dekat tersebut memiliki komitmen untuk nikah? Saya tidak ingin terjerumus dalam kubangan dosa, terutama mendekati aktivitas ‘pacaran’. Cukup sudah masa lalu saya yang menjadi ‘guru terbaik’ dalam mengenal lawan jenis. Saat ini adalah masa kini yang sebaiknya diisi dengan perbaikan diri.

Jika sudah siap menikah dan ingin membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah warrahmah, maka apa yang dilakukan muslimah?

Ada tweet menarik yang saya dapatkan kemarin (08/01),
“Carilah lelaki yang bisa mengubah hidupmu lebih shalihah, bukan hanya mampu mengubah statusmu dari single menjadi menikah.”
Ada pembahasan menarik yang saya dapatkan di buku #UdahPutusinAja karya Ust. Felix mengenai hal ini. Insya Allah, dilanjutkan postingan selanjutnya..

An Maharani Bluepen
09 Januari 2014

Catatan setahun lalu (09/01/2013), entah kenapa bisa membahas tema yang sama: "Pacar Untukku, Bu"

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Udah Putusin Aja (Part 1)"

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver