Izinkan Hamba dalam Tawazun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ibarat meniti sebuah
jembatan, jika tidak berhati-hati maka akan jatuh ke jurang atau sungai. Hal
tersebut membutuhkan sikap keseimbangan. Begitu pula dengan perputaran bumi
pada porosnya. Jika bumi tak bergerak, tak berputar pada porosnya, maka tak ada
pergantian siang dan malam. Apa jadinya jika bumi terus mengalami siang atau
malam tanpa henti. Tak ada panas dan dingin yang bergantian. Hidup manusia-pun
selalu stagnan. Hidup seperti itu-itu saja. Tidak ada makna atau perubahan yang
berarti. Oleh karena itu, Allah menyisipkan episode tawa dan tangis dalam
kehidupan manusia. Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam
sebuah keseimbangan.
QS Al Mulk ayat 3
Indonesian
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Belajar tentang
TAWAZUN seperti memahami diri sendiri dan alam semesta. TAWAZUN itu nama lain
dari KESEIMBANGAN. Manusia diciptakan Allah sesuai fitrahnya, yaitu memiliki
naluri beragama (agama tauhid baca; Islam). Allah mengkehendaki manusia untuk
tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid itu
hanyalah pengaruh lingkungan.
“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah. Lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani, dan Majusi, sebagaimana dilahirkannya binatang ternak dengan sempurna, apakah padanya terdapat telinga yang terpotong atau kecacatan lainnya? Kemudian Abu Hurairah membaca, ‘jika engkau mau hendaklah baca, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus.” [HR Bukhori Muslim]
QS Ar Rum ayat 30
Indonesian
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Alhamdulillah, saya
terlahir sebagai umat muslim dan merasakan nikmat Iman, Islam, dan Ihsan hingga
kini. Saya pernah membayangkan jika saya terlahir sebagai Nasrani/ Yahudi/
Majusi, apakah saya akan memperoleh hidayah Islam ini? Sungguh, hidayah ini
adalah karunia. Kita ga akan pernah tahu kondisi ke depan seperti apa. Semoga
Allah selalu menetapkan kita dalam jalan yang lurus.
Sesuai dengan fitrah
Allah, manusia memiliki 3 potensi, yaitu Al Jasad (Jasmani), Al Aql (Akal), dan
Ar Ruh (Rohani). Islam menghendaki ketiga dimensi tersebut dalam kondisi
TAWAZUN (keseimbangan). Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat
dilihat dalam:
QS Ar Rahman ayat 7 –
9
Indonesian
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
Adapun ketiga potensi
tersebut membutuhkan asupan ‘makanan’ masing-masing:
1) JASMANI
Mukmin yang kuat itu
lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah [HR Muslim]. Kebutuhan Jasmani
manusia antara lain makanan yang halal dan thayyib [QS 80: 24], istirahat [QS
78: 9], olahraga, dsb. Sayangnya, manusia sering melupakan nikmat sehat ketika
sehat, dan baru menyadari nikmat sehat ketika sakit. Saya sebagai sarjana
kesehatan-pun, kadang-kadang melalaikan olahraga teratur untuk menjaga jasmani
agar tetap bugar.
2) AKAL
Perbedaan
manusia dengan hewan adalah AKALnya. Akal pula yang menjadikan manusia lebih
mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Dengan akal, kita dapat
mengenal sebuah hakikat, membedakan baik atau buruk dari sebuah perbuatan,
serta memanfaatkan kekayaan alam yang telah disediakan oleh Allah agar manusia
bisa bertindak sebagai khalifatullah fil ard (khalifah muka bumi). Kebutuhan
akal manusia adalah ILMU [QS 3 : 190]. Beribadah akan sia-sia jika tidak
didasari oleh ilmu.
QS
Ali Imran ayat 190
Indonesian
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
3) ROHANI
Pemenuhan
kebutuhan rohani adalah penting agar jiwa tak mudah lelah, tetap memiliki
spirit atau semangat hidup. Kebutuhan ruh/ hati/ jiwa adalah DZIKURULLAH [QS 13
: 28]. Yap! Dzikurullah adalah obat galau yang ampuh bagi siapa saja yang
merasa lemah di hadapan-Nya.
QS
Ar Ra’du ayat 28
Indonesian
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
**
Dengan TAWAZUN, Insya
Allah manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki yang merupakan nikmat Allah SWT.
Kebahagiaan itu dapat berupa ketenangan jiwa, kestabilan, ketenangan beribadah,
berkerja, dsb. Dengan menyeimbangkan dirinya, manusia dapat menjadi manusia
seutuhnya dan tergolong sebagai hamba yang pandai bersyukur. Coba bandingkan
saja dengan manusia atheis (tidak
mengakui Tuhan, hanya mengandalkan rasio/ akal), materialis (mendewakan materi/ jasmani), dan pantheis (bersandar pada hati/ batinnya saja).
Ya Rabb..
Dari dulu hingga
sekarang, hamba selalu belajar TAWAZUN, menempatkan diri dalam situasi apapun.
Membagi waktu antara belajar dan berorganisasi. Membagi waktu antara amanah ‘kantor’
dan perkerjaan ‘rumah’. Sungguh sulit rasanyaa.. Alhamdulillah hamba melewati proses
itu dengan merangkak; lulus kuliah 3,5 tahun, berkerja mapan di instansi
swasta, dan kini ada beberapa cita-cita yang belum tercapai. Hamba belum
menggenapkan separuh dien-Mu. Semoga hamba bisa bersabar dengan cara yang baik,
tetap TAWAZUN dalam status saat ini. Hamba masih berprasangka baik kepada-Mu… Hamba
yakin, kebahagiaan itu akan datang pada kondisi yang tepat dan terbaik :)
An
Maharani Bluepen
27
Jumadil Awal 1434 H
0 Response to "Izinkan Hamba dalam Tawazun"
Posting Komentar
Thanks for reading
^________^