Puisi Hati, Nyanyian Jiwa
#1 Dan saat itu, masihkah kau hadir?
hadirmu bagai kalor yang terpenuhi asas black
mengganggu state keadaan mantap
merubah fasa partikel hati
menebar impuls keseimbangan
hadirmu tak bisa kukalikan dengan nol
karena ada dan tidak ada itu tak sama
menjadikan konstanta ketetapan dalam persamaan hidup
menebar pesona keseimbangan stabil
hatiku terperangkap kotak kuantum
tanpa efek terobosan
terintegral tanpa syarat batas
tak mampu lagi ku simbolkan
dimana titik yang disebut dengan keseimbangan
adakah di pucuk-pucuk impianmu
atau cahaya putih terbias hujan
aku ingin titipkan hati, untuk keseimbangan
dan saat itu, masihkah kau hadir?
~Rudi Susanto
dalam tulisan tanpa pesan
pagi-pagi udah ngebaca puisi romance...hyum-hyum ;0