Medan Magnet "MEDAN" (Part 1)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim


INDONESIA. Negeri kepulauan ini memang kaya terhadap segala hal. Mulai dari Sumber Daya Alam [SDA] yang melimpah sampai potensi penyakit yang diderita penduduknya. Maklum, negara tropis memang selalu strategis dalam menerima berbagai input, termasuk soal penyakit. Apakah pembaca sudah pernah mengenal penyakit TB Paru? Yap, penyakit paru ini merambatnya sangat cepat. Kalo dulu berpusat di pulau Jawa, sekarang menyebar sampai pulau Sumatera.
Sosialisasi TB di belahan bumi lain
Doc. MSH: Sosialisasi TB di belahan bumi lain
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, keparahan penyakit TB semakin meningkat. Kalo dulu ada istilah TB Paru, sekarang ada yang naik tingkat menjadi TB MDR (Multi Drug Resistance). Singkatnya, TB MDR itu sudah resisten terhadap obat TB; Isoniazid (H) dan Rifampicin (R). Pengobatannya? Memakan waktu yang cukup lama (min.18 bulan). Jangan berharap terkena penyakit ini karena SETIAP HARI harus mengkonsumsi obat dalam jumlah banyak dan disuntik oleh tenaga medis. Selain itu, pengobatannya SANGAT MAHAL jika ingin menanggung biaya sendiri tanpa subsidi pemerintah. Ironisnya, ada pula penderita yang tetap kekeuh berkerja meski mengidap penyakit mematikan dan menyengsarakan ini. Upaya perlindungan terhadap penyakit ini tak bisa SEMBARANGAN, yakni dari tenaga medis yang merawat harus memakai masker khusus (masker N95), sedangkan penderita tetap juga memakai masker biasa. Soal daya tahan tubuh yang rendah bisa diperparah apabila si penderita memiliki kebiasaan merokok dan mengidap pula penyakit HIV.

Aih, ngomongin soal TB menjadi menyeramkan, yah. Ganti topik saja kalo begitu. Kali ini An akan membahas kota yang disinggah An dalam Workshop Pelatihan E-TB Manager Program Management Drug Tuberculosis (PMDT), pada tanggal 5 - 8 Des' 2012. Sejenak, mari kita terbang ke Kota Medan yang merupakan jantung pemerintahan provinsi Sumatera Utara. Alhamdulillah, An bisa menjelajah ke pulau Sumatera untuk pertama kalinya. Padahal, baru saja minggu kemarin membaca postingan temen tentang kota Medan ini. Tentang danau toba-nya dan kota-nya yang asri. Sepanjang jalan besar kota ini ditumbuhi pohon-pohon besar. Namun sayang, lalu lintasnya berjalan 'semrawut'. Banyak kendaraan yang melewati garis marka dan kurang sabar dalam berkendara. Tapi, ada medan magnet yang masih menarik disimak. Yap! Kota Medan dipenuhi oleh aneka 'Bentor' [Becak Motor] dengan atribut segala rupa. Kebanyakan peneduh Bentor dilapisi kain yang berisi promosi. Mulai dari promosi pilkada sampai produk-produk sponsor makanan/ minuman. An mengamati sambil naik kendaraan (saat itu masih mbonceng temen di Medan sambil menikmati keindahan kota). Alhamdulillah, lagi-lagi Alloh mempersilakan An untuk bertemu teman dunia maya di dunia nyata. Sebut saja, kopdar bareng sahabat bloofers di blog dan sahabat di dunia pesbuk, mbak Rini Selly :") Rini Selly adalah nama asli, bukan nama samaran, lho. Hoho.. Kakak yang satu ini memang sangat baik hati. Padahal baru kenalan di pesbuk, eh ketika tahu An tiba di Medan, mau menjemput An di Bandara dan mengajak berkeliling ke kota sebelum pelatihan Workshop dimulai.
Perjalanan udara Semarang - Jakarta - Medan yang memakan waktu 2 jam 45 menit. Alurnya masih relatif normal jika dibandingkan dengan perjalanan Medan - Palembang, karena harus transit dahulu ke Jakarta. Tak bisa dibayangkan jika harus melalui jalur darat. Bisa berhari-hari lamanya ^__^
Perjalanan udara Semarang - Jakarta - Medan yang memakan waktu 2 jam 45 menit. Alurnya masih relatif normal jika dibandingkan dengan perjalanan Medan - Palembang, karena harus transit dahulu ke Jakarta. Tak bisa dibayangkan jika harus melalui jalur darat. Bisa berhari-hari lamanya ^__^
inilah variasi "Bentor" [Becak Montor] ala Medan.. Segala promosi bisa dipublikasi lewat alat transportasi roda tiga ini :) Cuma sayang, berasap dan menambah polusi udara..
inilah variasi "Bentor" [Becak Montor] ala Medan.. Segala promosi bisa dipublikasi lewat alat transportasi roda tiga ini :) Cuma sayang, berasap dan menambah polusi udara..
berbagai sudut kota Medan yang bisa direkam..wah, ternyata menyimpan gedung-gedung bersejarah juga, yah..jadi ingat kota lama Semarang dan kota Tua Jakarta ;)
berbagai sudut kota Medan yang bisa direkam..wah, ternyata kota Medan menyimpan gedung-gedung bersejarah juga, yah..jadi ingat kota lama Semarang dan kota Tua Jakarta ;)
Jejak di Lapangan Merdeka, Kota Medan :) Kata mbak Rini, tempat reuni sahabat bloofers Medan kemarin. Lapangan ini berfungsi sebgai tempat olahraga, dan sarana rekreasi sekaligus taman kota. Di samping lapangan tersedia aneka food court dan aksesoris.
Jejak di Lapangan Merdeka, Kota Medan :) Kata mbak Rini, tempat reuni sahabat bloofers Medan kemarin. Lapangan ini berfungsi sebagai tempat olahraga, dan sarana rekreasi sekaligus taman kota. Di samping lapangan tersedia aneka food court dan aksesoris. Oh ya, ada mobil toiletnya juga, lho. So, jangan khawatir jika mau buang air kecil :)
sukaa.. di tepi lapangan ada rumah burung di pohon rimbun ;)
sukaa.. di tepi lapangan ada rumah burung di pohon rimbun ;)
The Grand Mosque Al Mashun (Masjid Raya Al Mashun)
Masjid raya ini merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Sultan Deli
dan masih dipergunakan oleh masyarakat muslim untuk sholat setiap hari. Masjid raya yang berjarak 200 m dari istanan Maimoen dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Maeimoen Al Rasjid Perkasa Alamsyah
dan dipergunakan pertama kali pada tanggal 19 September 1909.
The Grand Mosque Al Mashun (Masjid Raya Al Mashun)
Masjid raya ini merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Sultan Deli
dan masih dipergunakan oleh masyarakat muslim untuk sholat setiap hari. Masjid raya yang berjarak 200 m dari istanan Maimoen dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Maeimoen Al Rasjid Perkasa Alamsyah
dan dipergunakan pertama kali pada tanggal 19 September 1909.
Masih bersambung di part selanjutnya, Insya Alloh.. :)
An Maharani Bluepen
Medan, 23 Muharram 1434 H

Read Users' Comments (6)

6 Response to "Medan Magnet "MEDAN" (Part 1)"

  1. Badiuzzaman, on 8 Desember 2012 pukul 05.41 said:

    Wah, enak ya, jalan-jalan mulu. Gitu deh kalo udah ada kerjaan tetap. Kemanapun sesuka hati.
    Permasalahan indonesia tak pernah padam, dan jangan pernah pula padam api semangat untuk memajukan indosia.

  2. An, on 8 Desember 2012 pukul 07.11 said:

    Alhamdulillah, dek..bersyukur sekali bisa menjelajah ke titik Barat Indonesia :D

  3. JIM, on 9 Desember 2012 pukul 16.28 said:

    wuih.... asyik tuh, mbak...
    baca dan ngeliad gambarnya ja asyik kayaknya... ^_^

    tapi yg saya buat rada aneh..
    pertama tadi baca ttg penyakit, yg kyknya ngeri tuh...
    eh, tiba2 diganti topiknya... ^_^
    kirain awalnya tadi ada hubungannya...

  4. Monika Yulando Putri, on 10 Desember 2012 pukul 09.26 said:

    aaaaa.. aku suka kota Medaaaan :D

  5. An, on 10 Desember 2012 pukul 10.29 said:

    Indonesia masuk peringkat ke-3 dunia untuk penyakit TB. Miris, yah..Padahal penyakit menular ini sangat mematikan namun bisa disembuhkan dalam jangka waktu panjang :)

  6. An, on 10 Desember 2012 pukul 10.32 said:

    ke Medan lagi, yuuk, Mon..kemarin An belum sempat maen ke Danau Tobanya.. :(

Posting Komentar

Thanks for reading
^________^

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver